Menu

Dolar AS Cenderung Stagnan, Pasar Fokus Negosiasi AS-China

A Muttaqiena

Absensi data berdampak besar membuat pergerakan Dolar AS mengalihkan perhatian pada negosiasi perdagangan AS-China yang masih nihil.

Indeks Dolar AS menggenapkan candle doji pada akhir perdagangan kemarin, dan kembali bergerak pada kisaran sangat sempit di sekitar 96.10 hingga sesi Eropa hari Jumat ini (18/Januari). Absensi data berdampak besar membuat pelaku pasar fokus pada negosiasi perdagangan AS-China yang hingga kini masih belum membuahkan hasil signifikan.

Pergerakan pada sebagian pasangan mata uang mayor juga lesu. Pasangan EUR/USD sideways di sekitar 1.1390 dan AUD/USD gamang di kisaran 0.7189, sementara GBP/USD melorot 0.23 persen ke level 1.2955 dan USD/JPY naik 0.10 persen ke level 109.36.

Serangkaian data bernada positif dari Amerika Serikat dirilis pada sesi New York. Philadelphia Fed Manufacturing Index melesat pada bulan Januari, sementara klaim pengangguran mingguan mencetak angka lebih baik dibandingkan ekspektasi awal, dan seorang pejabat Fed menyampaikan optimismenya terhadap outlook ekonomi AS. Namun demikian, faktor-faktor tersebut belum mampu mendongkrak prospek kenaikan Fed Funds Rate tahun ini di tengah terus berlanjutnya Government Shutdown terpanjang sepanjang sejarah di negeri Paman Sam. Pelaku pasar masih mengekspektasikan Fed bakal batal merealisasikan rencana kenaikan suku bunga dua kali dalam 2019.

Sementara itu, sebuah rumor terkait hubungan dagang AS-China sempat menghebohkan pasar tadi pagi. Wall Street Journal mengindikasikan bahwa Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bakal mengajukan pelonggaran tarif impor atas produk-produk China. Namun, kabar tersebut langsung ditepis oleh Departemen Keuangan AS.

Di luar rumor tersebut, satu-satunya kabar yang terkonfirmasi mengenai negosiasi dagang AS-China adalah rencana kunjungan Wakil Perdana Menteri China Liu He ke Washington untuk bertemu dengan Mnuchin dan perwakilan dagang AS, Robert Lighthizer, pada tanggal 30-31 Januari mendatang. Mereka akan melanjutkan diskusi yang telah dilakukan di Beijing pekan lalu oleh delegasi tingkat wakil menteri, diantaranya terkait "transfer teknologi dengan paksaan, perlindungan kekayaan intelektual, batasan perdagangan non-tarif, pencurian siber atas rahasia dagang untuk tujuan komersial, jasa, dan agrikultur".

Wei Zongyou, profesor studi Amerika di Fudan University, mengatakan pada South China Morning Post bahwa ia mengekspektasikan Liu dan mitra setaranya di AS akan mencapai konsensus di Washington. Menurutnya, kunjungan Liu akan membantu mengurangi risiko eskalasi konflik perdagangan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE