Menu

Dolar AS Cetak Gap Turun Pasca Pengumuman FOMC

A Muttaqiena

Wall Street bersorak gembira menyambut pengumuman FOMC dan konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell tadi pagi. Tapi kurs dolar AS rontok.

Seputarforex - Pengumuman Federal Open Market Committee (FOMC) dan konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell pada dini hari tadi menggemparkan dunia keuangan global. Bursa ekuitas bersorak gembira menyambut pengumuman tersebut, sedangkan greenback babak belur. Indeks Dolar AS (DXY) merosot drastis dari atas ambang 104.00 sampai 103.37 pada akhir sesi New York, kemudian mencetak gap turun cukup jauh dalam pembukaan sesi Asia hari Kamis ini (21/Maret).

Hasil rapat FOMC The Fed sebenarnya sesuai ekspektasi konsensus. Federal Reserve tak mengubah tingkat suku bunganya saat ini, sembari menegaskan kemungkinan akan menurunkan suku bunganya sebanyak tiga kali dalam tahun ini. Namun, rincian lainnya cukup mengejutkan.

The Fed menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dan menurunkan proyeksi tingkat penganggurannya. Mereka kini mengharapkan perekonomian AS tumbuh 2.1% tahun ini, jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan 1.4% yang tertuang dalam hasil rapat Desember. Sedangkan proyeksi tingkat pengangguran AS hanya mencapai 4% pada akhir tahun 2024, atau nyaris tak berubah dibandingkan dengan data tingkat pengangguran AS pada Februari lalu .

Angka-angka tersebut menggembirakan bagi pelaku pasar modal AS, sehingga mengerek berbagai indeks saham Wall Street. Minat risiko semakin membaik menyusul konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell.

Powell mengatakan bahwa meskipun data inflasi belakangan ini lebih tinggi dari perkiraan, angka-angkanya "belum benar-benar mengubah keadaan secara keseluruhan, yaitu inflasi menurun secara bertahap, dalam jalur yang agak bergelombang". Pasar menganggap pernyataan tersebut sebagai jaminan Powell bahwa The Fed benar-benar akan mengubah arah kebijakan moneternya.

"Dia mengatakan dia tidak berusaha mengabaikan data apa pun, tapi dia memberi pasar alasan yang bisa mereka gunakan untuk mengabaikan data tersebut," kata Alex Coffey, pakar strategi trading senior di TD Ameritrade, sebagaimana dilansir dari Reuters.

"Kami sampai hari ini mengira Jerome Powell mungkin akan menampik ekspektasi pasar atau menjauh dari ekspektasi dovish yang berkembang sejak Desember karena data (inflasi) yang kita dapatkan selama dua bulan terakhir," kata Coffey. "(Ternyata) meskipun dia belum tentu terjun sepenuhnya (ke dalam pelonggaran moneter), tetapi sikapnya (lebih) dovish dibandingkan dengan kekhawatiran pasar baru-baru ini."

Sebagai mata uang berstatus safe haven, dolar AS cenderung tertekan di tengah perbaikan minat risiko pasar. Selaras dengan itu, greenback keok terhadap berbagai mata uang lain yang berisiko lebih tinggi.

GBP/USD kembali pulih ke kisaran 1.2795. AUD/USD terbang dari kisaran 0.6540-an sampai 0.6620-an. NZD/USD beranjak dari level terendahnya sejak November lalu pada 0.6030-an sampai 0.6100.

Greenback juga terkoreksi terhadap mata uang mayor lain yang notabene menawarkan suku bunga lebih rendah. EUR/USD melesat dari 1.0850-an sampai 1.0910-an saat berita ini ditulis. USD/JPY terperosok sekitar 0.5% sampai 150.30-an.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE