Menu

Dolar AS Flat Pasca Data PPI Dan Kritik Trump Pada The Fed

Nadia Sabila

Dolar AS flat setelah data Producer Price Index (PPI) AS dinilai kurang berpengaruh pada ekspektasi Fed Rate Cut. Di samping itu, Trump kembali mengkritisi kebijakan The Fed.

Seputarforex.com - Inflasi di tingkat produsen AS membukukan angka sesuai ekspektasi di bulan Mei 2019. PPI AS dalam basis bulanan (m/m) tumbuh 0.1 persen, lebih rendah daripada angka bulan sebelumnya di 0.2 persen. Penyebab lambatnya pertumbuhan tersebut adalah kenaikan dalam sektor jasa yang berimbang dengan penurunan di sektor energi dan harga makanan.

Sementara itu, Core PPI AS juga sesuai ekspektasi. Indeks PPI yang tidak menghitung harga makanan dan energi yang volatile tersebut naik tipis 0.2 persen dari sebelumnya di level 0.1 persen.

Data inflasi produsen malam ini terbilang tak banyak berdampak pada pergerakan Dolar AS. Pasalnya, data inflasi konsumen (CPI) yang akan dirilis besok, akan lebih diperhatikan oleh pasar karena pengaruhnya yang lebih besar dalam pengambilan kebijakan suku bunga The Fed.

"Itu (data Inflasi) mengambil peran dalam hal dovish-nya The Fed," kata Win Thin, pakar forex dari Brown Brothers Harriman. "Kita tahu bahwa kita sedang dalam lingkungan inflasi yang rendah saat ini, tetapi pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi AS dalam hal pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.

 

Trump Kembali Kritik Kebijakan The Fed

Terlepas dari data tersebut, stabilnya Dolar AS di level rendah juga agak dipengaruhi oleh komentar Trump. Saat berita ini ditulis pada Selasa (11/Juni) malam, Indeks Dolar AS (DXY) berada di level 96.75, masih di kisaran level rendah tiga hari terakhir.

Untuk kesekian kalinya, Donald Trump mengkritik kebijakan The Fed. Menurut Trump, biang kerok dari depresiasi Euro dan mata uang lain terhadap Dolar AS adalah tingginya suku bunga dan pengetatan moneter kuantitatif. Meski tanpa bukti data, kondisi ini dinilainya sangat merugikan bagi AS.

Sebagai bank sentral, The Fed sejatinya adalah sebuah lembaga yang independen dari pemerintah AS. Namun, ia kini sedang berada di bawah tekanan, terutama dengan Trump yang sibuk mengobarkan perang dagang dengan berbagai negara dan munculnya sinyal pelemahan ekonomi. Oleh sebab itu, pasar memperkirakan bahwa The Fed akan memotong suku bunganya tahun ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE