Menu

Dolar AS Gagal Reli Meski NFP Lampaui Ekspektasi

A Muttaqiena

Dolar AS tumbang karena Non-farm Payroll dan gaji karyawan berada dalam tren penurunan secara umum.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) terpukul ke kisaran 104.60-an lagi seusai rilis data Non-farm Payroll malam ini (6/Januari). Data Non-farm Payroll menunjukkan angka-angka aktual yang melampaui estimasi pasar, tetapi masih berada dalam tren penurunan secara umum.

Data seperti itu mendukung proyeksi kebijakan The Fed yang lebih dovish, sekaligus meredam percikan optimisme yang sempat merebak kemarin . Konsekuensinya, greenback menderita tekanan dahsyat. AUD/USD dan NZD/USD merangsek naik nyaris 1 persen, sementara EUR/USD dan GBP/USD masing-masing melonjak lebih dari 0.7 persen.

Grafik DXY Daily via TradingView

Data Non-farm Payroll menunjukkan peningkatan sebanyak 223k pada Desember 2022, atau lebih banyak daripada estimasi konsensus yang sebesar 200k. Akan tetapi, angka NFP tersebut lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Data NFP November 2022 juga direvisi turun dari 263k menjadi 256k.

Komponen lain dalam paket data ketenagakerjaan AS malam ini menunjukkan situasi beragam. Tingkat pengangguran jatuh dari 3.6 persen menjadi 3.5 persen, atau jauh lebih baik daripada estimasi yang dipatok pada 3.7 persen. Namun, pertumbuhan pendapatan rata-rata per jam malah melambat.

Pendapatan rata-rata per jam hanya tumbuh 0.3 persen (Month-over-Month) pada Desember, atau lebih lamban dibandingkan estimasi yang sebesar 0.4 persen. Sementara itu, pertumbuhan November direvisi turun dari 0.6 persen menjadi 0.4 persen saja. Alhasil, pertumbuhan pendapatan rata-rata per jam dalam basis tahunan jatuh dari 5.1 persen menjadi 4.6 persen.

Gaji karyawan merupakan salah satu faktor pendorong inflasi dalam negeri. Dengan demikian, perlambatan gaji mensinyalkan penurunan tekanan inflasi dalam periode-periode berikutnya. Apabila inflasi benar-benar menurun, The Fed tak perlu melanjutkan "rate hike" secara agresif maupun mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu terlalu lama.

Viraj Patel, pakar strategi di Vanda Research, mengatakan, "Peningkatan pekerjaan yang tajam, lebih banyak pasokan tenaga kerja (peningkatan dalam tingkat partisipasi). Tidak mengubah trayek (arah kebijakan) The Fed. Gaji yang lebih lemah memberi mereka (The Fed) waktu untuk menaikkan (suku bunga) dengan lambat."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE