Menu

Dolar AS Hempaskan Efek NFP, Berkonsolidasi Pada 92

A Muttaqiena

Indeks dolar AS berkonsolidasi pada 92.20-an akibat kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan global dan aksi ambil untung menjelang rapat sejumlah bank sentral.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) menghapus penurunan yang sempat terjadi pasca-rilis data Non-farm Payroll pada akhir pekan lalu . Indikator kurs dolar AS terhadap mata uang-mata uang utama ini berkonsolidasi pada kisaran 92.20-an saat berita ditulis menjelang akhir sesi Asia (7/September).

Data Non-farm Payroll AS yang mengecewakan pada akhir pekan lalu telah mengikis ekspektasi untuk pengumuman tapering oleh Federal Reserve AS pada rapat kebijakan bulan ini. Tapi data tersebut juga mengingatkan pasar bahwa pertumbuhan ekonomi global mulai kehilangan momentum.

Data-data ekonomi terbaru dari berbagai negara cenderung meleset. Hasil survei industri manufaktur di Inggris dan Jepang juga menunjukkan bahwa peningkatan kasus COVID-19 Delta telah menyedot optimisme masyarakat dan pebisnis. Alhasil, pelaku pasar enggan beralih ke mata uang-mata uang non-USD yang berisiko lebih tinggi.

"Kunci dari narasi selama beberapa minggu ke depan adalah seberapa tajam data pertumbuhan dapat pulih kembali secara global, jika memungkinkan. Bagaimana kasus varian Delta berkembang saat siswa kembali ke sekolah. Dan dari perspektif momentum, apakah kita terus melihat investor institusional kembali menanamkan modalnya," kata seorang trader bank AS yang diwawancarai oleh Reuters.

Sementara itu, pasar juga menyoroti kalender ekonomi terkini. Sejumlah bank sentral utama menjadwalkan rapat dan pengumuman kebijakan dalam pekan ini, sehingga trader cenderung ambil untung dulu demi mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejutan.

Rapat bank sentral Australia (RBA) tadi pagi berakhir datar tanpa perubahan signifikan. Berikutnya giliran bank sentral Kanada (BoC) pada hari Rabu dan bank sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis. Sejumlah ekonom menilai terlalu dini bagi ECB untuk membahas tapering, tetapi sejumlah pejabat mungkin bersedia melambatkan laju pembelian obligasi sehubungan dengan lonjakan inflasi Zona Euro baru-baru ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE