Menu

Dolar AS Jatuh Meski Pejabat Gedung Putih Harapkan Penguatan

N Sabila

Dolar AS turun lagi karena kekhawatiran investor terhadap kebijakan proteksionisme AS. Pejabat Gedung Putih, Larry Kudlow, mengomentari masalah Dolar AS.

Seputarforex.com - Dolar AS turun menyentuh level rendah satu pekan terhadap Yen di sesi Asia, Kamis (15/Maret) pagi ini. Ketegangan yang meliputi perdagangan global masih menjadi pembeban bagi minat risiko para investor.

 

 

Para pelaku pasar mengawasi peningkatan proteksionisme di bawah pemerintahan Presiden AS, Donald Trump. Ekuitas AS kemarin terpantau merosot setelah munculnya kabar bahwa Trump akan menerapkan kebijakan perdagangan baru untuk China. Pemerintahan Trump sedang mendesak China untuk memotong surplus perdagangannya dengan AS hingga 100 miliar dolar AS.

"Kekhawatiran akan memanasnya sinyal perang dagang antara AS dan China, membuat para investor bergerak minggir dari pasar dan memasang posisi defensif," kata Stephen Innes, Kepala Perdagangan Asia Pasifik di OANDA Singapura. Oleh sebab itulah, mata uang safe haven seperti Yen mendapatkan penguatan.

Saat berita ini ditulis, Dolar AS diperdagangkan di angka 105.98 yen, tidak melanjutkan penurunan dari Low 105.85 yang tercapai pagi tadi. Kemarin malam, data mengenai Penjualan Ritel AS juga tak banyak membantu Dolar. EUR/USD diperdagangkan pada angka 1.2382, naik dari level 1.2367.


Kudlow Ingin Dolar AS Kuat

Larry Kudlow, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa China telah mendapatkan tanggapan keras dari AS dan negara-negara lainnya dalam masalah perdagangan ini.

Kudlow juga mengomentari masalah Dolar AS. Dalam wawancara dengan CNBC kemarin, menurutnya Dolar akan lebih baik jika sedikit lebih kuat daripada kondisi sekarang. Dolar AS yang kuat penting bagi kesehatan ekonomi AS, dan Kudlow yakin Trump tak punya alasan untuk tidak menyetujui pandangan itu.

Akan tetapi, komentar Kudlow tersebut rupanya tak berpengaruh pada Dolar AS saat ini. Menurut Satoshi Okagawa, analis Sumitomo Mitsui Banking Corp di Singapura, berlanjutnya kekhawatiran akan proteksionisme AS justru dianggap sebagai pelemah Dolar. "Fokusnya terletak pada tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh Trump," kata Okagawa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE