Menu

Dolar AS Jatuh Pasca FOMC, Abaikan Data CPI

Nadia Sabila

Apiknya data inflasi tidak mampu membuat Dolar AS menguat. Alih-alih, mata uang tersebut makin merosot setelah FOMC mengumumkan bahwa suku bunga dipertahankan.

Seputarforex.com - Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa Inflasi Konsumen (CPI) tahunan melonjak ke 2.1 persen di bulan November 2019. Hasil tersebut melampaui ekspektasi kenaikan 2.0 persen, sekaligus menunjukkan pertumbuhan dari angka bulan Oktober yang hanya 1.8 persen. Level tertinggi inflasi AS sejak November 2018 ini terbentuk berkat kenaikan harga makanan dan melambatnya laju penurunan harga energi.

Sementara itu, inflasi bulanan AS tumbuh 0.3 persen versus ekspektasi 0.2 persen. Meski melebihi proyeksi, data tersebut lebih rendah daripada angka bulan sebelumnya yang 0.4 persen. Core CPI AS yang tidak memperhitungkan volatilitas harga makanan dan energi, stagnan di 0.2 persen sesuai ekspektasi.

Menurut ekonom Royce Mendes dari CIBC Capital Markets, data inflasi AS tersebut secara umum terbilang positif. Namun, kenaikan yang terjadi hanya berbeda tipis dengan ekspektasi, sehingga tak begitu banyak mendapatkan reaksi dari pasar. Itulah mengapa, Dolar AS tidak terdukung naik oleh laporan inflasi malam ini.

 

FOMC Tambah Tekanan Bagi Dolar AS

Beberapa jam setelah laporan inflasi dirilis, FOMC mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga di level 1.5% - 1.75%. The Fed juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawasi data untuk memastikan dampak yang ditimbulkan terhadap ekonomi AS. Ketua The Fed, Jerome Powell, lebih memilih untuk menyoroti sektor inflasi. Ia ingin memastikan inflasi naik signifikan sebelum memutuskan kenaikan suku bunga berikutnya.

Menanggapi kebijakan terakhir The Fed untuk tahun ini, analis Cambridge Global Payments, Karl Schamotta, mengatakan bahwa bank sentral AS tersebut tampak lebih percaya diri akan laju perekonomian, meski mengekspektasikan inflasi masih tertekan.

Indeks Dolar AS (DXY) menurun 0.11 persen pasca rilis data inflasi, dan anjlok lebih dalam hingga 0.31 persen pasca pengumuman FOMC. Saat berita ini ditulis pada hari Kamis (12/Desember) pagi, Indeks Dolar AS diperdagangkan di 97.13.

Untuk selanjutnya, pasar menantikan kebijakan ECB dan perkembangan perang dagang AS-China. "Para pelaku pasar akan mengawasi rapat ECB besok, tetapi sebagian besar masih akan fokus pada apa yang akan terjadi Sabtu nanti, sehubungan dengan negosiasi AS-China," kata Schamotta.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE