Menu

Dolar AS Jeblok Pasca NFP Maret, Analis: Tren Jangka Panjang Masih Kuat

N Sabila

Dolar AS jeblok terhadap mata uang-mata uang mayor pada Senin (06/04) hari ini setelah mengalami pelemahan yang sangat signifikan terhadap rival-rivalnya termasuk Euro dan Yen setelah laporan bahwa data NFP AS untuk bulan Maret sangat jauh di bawah ekspetasi. Hal ini memperkuat peluang untuk ditundanya kenaikan suku bunga AS tahun ini.

Dolar AS jeblok terhadap mata uang-mata uang mayor pada Senin (06/04) hari ini setelah mengalami pelemahan yang sangat signifikan terhadap rival-rivalnya termasuk Euro dan Yen setelah laporan bahwa data NFP AS untuk bulan Maret sangat jauh di bawah ekspetasi. Hal ini memperkuat peluang untuk ditundanya kenaikan suku bunga AS tahun ini.

Pada Jumat akhir pekan lalu, data menunjukkan bahwa angka Non Farm Payroll (NFP) AS mengalami kenaikan hanya 126,000 pada bulan Maret, perolehan terendah sejak September 2013 dan jauh di bahwa ekspektasi para ekonom sebesar 245,000. Sebaliknya, data mengenai pendapatan rata-rata perjam (average hourly earnings) justru meningkat 0.3 persen.

Yield obligasi pemerintah AS tenggelam akibat lemahnya data nFP tersebut - dalam tipisnya perdagangan sehubungan dengan libur Paskah - sehingga membebani Greenback. Benchmark yield 10 tahunan jatuh ke level rendah dua bulan hingga 1.8 persen pada Jumat kemarin.

Dolar Melorot

Euro mengalami kenaikan 0.2 persen ke 1.0988. Mata uang tunggal 19 negara tersebut sempat terpuruk hingga 1.0864 sebelum kemudian melonjak setelah lemahnya data ketenagakerjaan AS itu. Menurut analis Seputarforex, data-data ekonomi dari zona Euro dalam beberapa minggu terakhir ini memang sedikit demi sedikit menunjukkan perbaikan. Barangkali satu-satunya yang menjadi ganjalan utama adalah drama negosiasi lanjutan restrukturisasi hutang dan bailout Yunani, antara Athena dengan Troika (Uni Eropa, ECB dan IMF).

Terhadap Yen, Dolar AS meluncur turun hingga 118.825 dari level tinggi 119.990 pada hari Jumat lalu. Pagi ini, USD/JPY tampak sudah kembali ke level 119.113. Satu bulan yang lalu, pair USD/JPY mencapai puncak hingga 122.04 akibat ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada bulan Juni mendatang akan semakin menguat. Sedangkan GBP/USD melambung ke 1.4914 atau naik 0.6 persen setelah laporan NFP AS.

Menurut Kyosuke Suzuki, Direktur Bidang Forex di Societe Generale Tokyo yang diwawancarai oleh CNBC, untuk jangka panjang trending Dolar AS masih dapat menguat. Data ketenagakerjaan memang jelas mengalami pelemahan, namun harus disadari bahwa laju pertumbuhan bulanannya masih di kidaran 200,000. Kenaikan ini masih menjadi nilai plus, ungkap Suzuki.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE