Menu

Dolar AS Kian Tertekan Pasca Turunnya PMI Manufaktur

Nadia Sabila

Setelah FOMC, Dolar AS masih tertekan gara-gara buruknya PMI Manufaktur AS. Namun, risiko konflik AS-Iran mulai surut sehingga pelemahan Dolar AS versus Yen mulai terhenti.

Seputarforex.com - Dolar AS masih terpuruk di level rendah tiga pekan, setelah merosot tajam pasca pengumuman FOMC Kamis kemarin. Data PMI Manufaktur AS yang dirilis Jumat (21/Juni) malam ini, menambah suram Outlook ekonomi AS dan meyakinkan pasar bahwa Fed Rate Cut harus dilaksanakan secepatnya bulan Juli depan.

 

PMI Manufaktur AS Terendah Dalam Satu Dekade

IHS Markits melaporkan bahwa PMI Manufaktur AS anjlok ke 50.1 di bulan Juni 2019, makin memburuk jika dibandingkan dengan 50.5 pada bulan sebelumnya; serta tidak memenuhi ekspektasi ekonom yang memperkirakan tidak ada perubahan. Level aktivitas manufaktur yang kian mepet dengan ambang ekspansi-kontraksi di 50.0 tersebut, juga menjadi yang terendah sejak September 2009.

Menurut Chris Williamson, Kepala Ekonom Markit, perubahan besar yang terjadi dalam sektor manufaktur AS sejak kuartal pertama, mulai menular ke sektor jasa. Pertumbuhan Output sektor swasta telah kehilangan momentum sejak Februari, volume produksi hanya naik tipis, dan responden menunjukkan aksi penghindaran risiko yang lebih besar.

Indeks Dolar AS (DXY) pun diperdagangkan di kisaran 96.54, melandai 0.09 persen pasca rilis tersebut. Dalam dua hari beturut-turut sebelumnya, penurunan Indeks Dolar AS sudah mencapai 0.63 persen.

 

Penurunan USD/JPY Mulai Tertahan Di Tengah Naiknya Tensi AS-Iran

Sementara itu, memanasnya ketegangan AS-Iran turut menjadi perhatian pasar. Setelah Iran menembak jatuh pesawat pengintai tanpa awak (drone) milik AS, Presiden Donald Trump mencuit via Twitter bahwa pihaknya akan segera menembakkan misil ke Iran sebagai konsekuensinya.

Di antara pair mayor lainnya, perseteruan AS dan negara Timur Tengah biasanya akan paling berdampak pada pergerakan USD/JPY. Saat berita ini ditulis, USD/JPY sudah menghentikan penurunan dua hari dan terkoreksi 0.21 persen di kisaran 107.49, walaupun masih bergerak di area terendah sejak Januari 2019. Menurut analis, terhentinya penguatan Yen terhadap Dolar AS adalah karena meredanya risiko konflik.

"Pihak Iran sendiri masih menolak tawaran (negosiasi) untuk saat ini, sehingga ketegangan tetap tinggi. Tetapi tampaknya risiko konflik mulai mereda," kata Boris Schlossberg, Direktur BK Asset Management di New York.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE