Menu

Dolar AS Kurangi Penguatan Pasca Notulen FOMC

N Sabila

Dolar AS sempat sedikit melonjak sesaat setelah rilisnya notulen The Fed namun tersentak turun lagi begitu para investor memfokuskan perhatian mereka terhadap tindakan The Fed untuk menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Dolar AS sempat sedikit melonjak sesaat setelah rilisnya notulen The Fed Kamis (07/04) dini hari tadi sehubungan dengan para investor yang menutup peluang kenaikan suku bunga The Fed bulan April ini.



Namun kemudian, mata uang AS itu pun tersentak turun lagi begitu para investor memfokuskan perhatian mereka terhadap bagaimana kecenderungan para pejabat The Fed dalam mengambil tindakan untuk menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Dolar AS pun melemah terhadap mata uang mayor lainnya menyusul hal itu.

Indeks Dolar WSJ, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap 16 mata uang lainnya, melorot sekitar 0.3 persen ke angka 86.48, level indeks Dolar terendah dalam hampir sepuluh bulan terakhir.

Dolar AS berkubang ke level rendah 17 bulan terhadap Yen pagi ini, dengan diperdagangkan di angka 109.65 yen, bahkan malam tadi, USD/JPY sudah menyentuh level 109.335. Level ini merupakan yang terendah bagi pair Dolar-Yen sejak bulan Oktober 2014. Berkebalikan dengan Fed, Bank Sentral Jepang justru tengah dipusingkan dengan pertimbangan penambahan pelonggaran moneter dalam rapatnya di akhir April ini.

Sedangkan Euro sedikit mengungguli Dolar AS, dengan EUR/USD yang diperdagangkan di angka 1.1404, tak sampai melebihi level tinggi lima setengah bulan di angka 1.1438 yang tersentuh akhir pekan lalu.


Agenda Rapat FOMC Berikutnya Makin Jelas

Notulen rapat FOMC yang telah digelar tanggal 15-16 Maret lalu menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga sebelum bulan Juni dengan alasan perekonomian global yang sedang melamban.

Para analis dari Rabobank mengatakan pada Business Times bahwa meskipun notulen menunjukkan adanya ketidakpastian antara para anggota Komite mengenai outlook perekonomian AS, namun kini sudah jelas bahwa agenda rapat-rapat The Fed berikutnya akan membahas masalah suku bunga. Pihak Rabobank sendiri masih mempertahankan perkiraan bahwa kenaikan suku bunga acuan AS hanya akan dua kali pada tahun ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE