Menu

Dolar AS Lanjutkan Reli Pasca Rilis Data Penjualan Ritel

A Muttaqiena

Indeks Dolar AS terus menguat terhadap sebagian mata uang mayor karena sentimen risk-on pasar semakin tinggi. Namun, gambaran aktual belum tentu makin cerah.

Seputarforex.com - Indeks Dolar AS (DXY) melanjutkan penguatan yang dicapai sejak rilis data penjualan ritel pada sesi New York kemarin. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa (17/Januari), DXY mendaki 0.1 persen ke level 97.38. Penandatanganan kesepakatan dagang AS-China telah mendorong pelemahan Greenback versus comdoll dan mata uang negara berkembang. Di sisi lain, Dolar AS unggul terhadap mata uang mayor lain yang menawarkan prospek yield lebih rendah, seperti Euro, Pound, dan Yen.

Departemen Perdagangan AS kemarin melaporkan bahwa penjualan ritel inti meningkat 0.7 persen (Month-over-Month) pada bulan Desember 2019, mengungguli ekspektasi ekonom yang hanya sebesar 0.5 persen. Data kontrol ritel yang berpengaruh lebih besar terhadap GDP Amerika Serikat, juga meningkat 0.5 persen versus estimasi yang hanya sebesar 0.4 persen. Selain itu, laporan berbeda yang memuat indeks Philly dan data klaim pengangguran menampilkan kinerja lebih prima.

Amerika Serikat termasuk salah satu consumer-driven countries dengan lebih dari 75 persen GDP bersumber dari aktivitas belanja konsumen. Dengan demikian, data penjualan ritel yang kokoh akan mendukung outlook ekonomi yang lebih baik pula. Akan tetapi, sejumlah analis mengingatkan bahwa prospek ke depan belum tentu cerah sepenuhnya.

"Konsumen, ujung tonggak perekonomian (AS), terbukti lebih tangguh daripada ekspektasi awal, tetapi kemungkinan akan terbukti tak mampu menopang perekonomian sendirian -untuk selamanya- tanpa bantuan dari area penting lain seperti investasi bisnis dan manufaktur," ujar perusahaan keuangan Stifel, sebagaimana dikutip oleh Investing.com.

Kathy Lien dari BK Asset Management memaparkan lebih gamblang dalam catatannya tadi pagi, "Dow Jones Industrial Average menanjak ke rekor tertinggi baru, sedangkan Dolar AS meningkat ke level terkuatnya dalam 8 bulan terhadap Yen Jepang menyusul penjualan ritel yang lebih kuat. Setelah laporan ekonomi mengecewakan berminggu-minggu, investor ingin melihat data yang memvalidasi reli (USD), sehingga mereka langsung menunggangi laporan yang baru dirilis itu, mendorong ekuitas dan mata uang naik lebih tinggi. (Namun) apakah perekonomian AS sudah lolos dari marabahaya? Tentu tidak. Tapi dilihat dari cara pasar mengabaikan rilis data lemah seperti Non-farm Payroll dan CPI (bulan Desember), laporan yang lebih bagus menjamin dampak lebih besar terhadap Greenback daripada yang lemah."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE