Menu

Dolar AS Lemah Menantikan Hasil Pemilu Parlemen AS

N Sabila

Apabila Kongres terbagi dua, dengan Demokrat mendominasi House dan Republik mendominasi Senat, maka Dolar AS diproyeksikan melemah.

Seputarforex.com - Dolar AS diperdagangkan dalam volatilitas tinggi, dengan kecenderungan melemah di sesi perdagangan Rabu (07/November) siang ini.

Hasil dari Pemilu Parlemen AS berpotensi memicu perdebatan. Sejumlah pakar memproyeksikan terjadinya kebuntuan dalam pemerintahan AS ke depan, karena beberapa media mainstream AS seperti Fox, NBC, CNN, dan FiveThirtyEight mengatakan bahwa Demokrat telah memenangi kontrol atas House of Representatives. Artinya, Kongres akan rata terbagi dua seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

Saat berita ini ditulis pada pukul 14:00 WIB, Indeks Dolar yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor, diperdagangkan di level 95.98, turun 0.3 persen dari posisi sebelumnya.

 

Mengapa Para Trader Forex Memperhatikan Pemilu Parlemen AS

Hasil Pemilu AS kali ini sangat diperhatikan oleh para trader forex, karena dapat menjadi indikasi kebijakan politik dan ekonomi negara beribukota Washington DC tersebut. Kongres yang terbagi dua biasanya akan melemahkan Dolar AS untuk sementara waktu.

Sebab, apabila Partai Demokrat memenangi suara mayoritas baik di satu atau bahkan kedua kelompok parlemen pemerintahan AS (House of Representatives dan Senate), maka akan muncul penolakan besar terhadap kebijakan-kebijakan Presiden Donald Trump, mengingat ia berasal dari Partai Republik.

Jika demikian, maka mata uang-mata uang rival Dolar AS, termasuk mata uang-mata uang negara berkembang akan menguat. Sejauh ini, penguatan Dolar AS masih terdukung oleh rilis data ekonomi AS terbaru yang lebih baik daripada ekspektasi, serta harapan akan kenaikan suku bunga The Fed bulan depan.

"Jika Kongres terpecah, yakni Demokrat memegang kendali di House dan Republik mengendalikan Senat, maka kemungkinan akan terjadi kebuntuan legislatif yang dapat mempersulit kebijakan-kebijakan Presiden Trump, seperti contohnya pemotongan pajak kelas menengah. Hal ini akan negatif untuk Dolar," kata Kathy Lien, Direktur BK Asset Management dalam catatan analisanya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE