Menu

Dolar AS Lesu Di Awal Pekan, Sentimen Pasar Masih Gamang

A Muttaqiena

Dolar dan sentimen pasar masih terjebak dalam ambivalensi antara kekhawatiran terhadap pandemi dan ekspektasi pemulihan ekonomi.

Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) melemah sekitar 0.3 persen ke kisaran 96.80-an, sementara sentimen pasar masih terjebak dalam ambivalensi antara kekhawatiran terhadap pandemi dan ekspektasi pemulihan ekonomi. Belum ada katalis yang cukup signifikan dalam perdagangan awal pekan ini (6/Juli), kecuali data penjualan ritel yang melonjakkan EUR/USD hingga nyaris 0.5 persen ke kisaran 1.1300.

Pertambahan kasus infeksi virus Corona di Amerika Serikat menjadi faktor utama yang mengakibatkan banyak investor enggan melakukan perdagangan dalam volume besar di pasar mata uang. Akan tetapi, pelaku pasar keuangan secara umum masih optimis terhadap prospek pemulihan ekonomi, sebagaimana tampak dalam performa pasar ekuitas.

Situasi ini memotivasi pelaku pasar untuk menjaga jarak dari aset-aset safe haven demi mengincar cuan pada pasangan mata uang yang memiliki kesenjangan fundamental lebih meyakinkan.

"Terkait dengan dolar/yen, ekspektasi pemulihan menopang dolar, tetapi kekhawatiran terhadap virus (juga) membatasi kenaikan," kata Masafumi Yamamoti, kepala pakar strategi mata uang Mizuho Securities, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Pasar berfokus ke pasangan mata uang lain, seperti Dolar Australia, yang masih berada dalam tren naik nyata terhadap dolar AS dikarenakan kenaikan harga tembaga."

Sementara itu, data penjualan ritel Zona Euro mencetak kenaikan impresif hingga 17.8 persen (Month-over-Month) pada bulan Mei. Kinerja tersebut jauh lebih baik ketimbang kenaikan 15 persen yang diperkirakan sebelumnya, sekaligus menutup catatan -12.1 persen pada bulan April. Tak pelak, Euro reli versus beragam mata uang menyusul rilis data ini.

Pelaku pasar kini menunggu publikasi data PMI Non-Manufaktur bulan Juni 2020 oleh Institute for Supply Management (ISM) nanti malam. Mayoritas mengharapkan kenaikan dari 45.4 menjadi 50.1, sehingga mengisyaratkan terhentinya kemerosotan bisnis dan dimulainya pertumbuhan kembali. Data aktual yang lebih baik berpotensi melonjakkan Greenback.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE