Menu

Dolar AS Lesu Menanti Rilis Data Inflasi

A Muttaqiena

Pasar khawatir data inflasi AS besok bakal menunjukkan pelemahan yang lebih tajam dan memengaruhi kurs dolar AS.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) jatuh sekitar 0.45% ke kisaran 102.00 dalam perdagangan hari Selasa (11/April). Setelah sempat menguat di tengah sepinya perdagangan Paskah kemarin, greenback tertekan lantaran pasar khawatir data inflasi AS besok bakal menunjukkan pelemahan yang lebih tajam.

Grafik DXY Daily via TradingView

Laporan tenaga kerja AS pada akhir pekan lalu telah memulihkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin dalam rapat FOMC tanggal 2-3 Mei mendatang. Akan tetapi, pasar terus berspekulasi mengenai langkah The Fed berikutnya (setelah kenaikan bunga terakhir itu).

Para pejabat The Fed telah mengutarakan niat untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat tinggi sampai akhir tahun. Namun, data pasar menunjukkan banyak trader yang memperkirakan ancaman resesi bakal mendesak The Fed memangkas suku bunga pada paruh kedua tahun ini.

Data inflasi AS menjadi salah satu referensi penting dalam spekulasi tersebut. Apabila laju inflasi melambat lebih cepat daripada ekspektasi, spekulasi pemangkasan suku bunga bakal makin santer dan menekan kurs dolar AS. Tapi kalau perlambatan inflasi ternyata tak secepat ekspektasi, The Fed berpotensi mempertahankan suku bunga tinggi dan menghembuskan angin segar bagi USD.

Konsensus sementara memperkirakan laju inflasi CPI Amerika Serikat bertumbuh 0.2% pada bulan Maret, atau lebih lambat daripada pertumbuhan 0.4% pada periode sebelumnya. Laju inflasi CPI tahunan kemungkinan terseret turun dari 6.0% ke 5.2%, tetapi perkiraan CPI inti tahunan malah naik dari 5.5% ke 5.6%.

"Banyak trader berfokus pada data inflasi ini," kata Edward Moya, analis pasar senior OANDA, sebagaimana dilansir Reuters, "Semua orang mencoba meraba-raba apakah proses disinflasi kembali dan apakah ini (akan) memperumit langkah The Fed."

"Proyeksi The Fed Cleveland saat ini menandakan kenaikan kuat 0.5% per bulan (~6% disetahunkan) dalam inflasi inti," kata Joseph Capurso, kepala ekonomi internasional di Commonwealth Bank of Australia, "Jika estimasi The Fed Cleveland terbukti benar, spekulasi untuk pemangkasan bunga The Fed jangka pendek mungkin memudar separuh. Penurunan spekulasi ini secara signifikan dapat mendukung USD."

Seusai rilis data inflasi AS besok, publikasi notulen dari rapat FOMC bulan Maret lalu akan menarik perhatian publik. Opini para pejabat The Fed yang termuat dalam notulen itu juga dapat memengaruhi spekulasi suku bunga dan kurs dolar AS dalam jangka pendek.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE