Menu

Dolar AS Masih Kendur, Korea Utara Kembali Berulah

N Sabila

Pyongyang memberikan pernyataan pihaknya telah melakukan uji coba misil balistik inter-kontinental yang baru saja mereka kembangkan.

Seputarforex.com - Dolar AS sedikit tergelincir terhadap Yen di sesi perdagangan Rabu (05/Jul) siang ini. Ketegangan antara Korea Utara (Korut) dan AS kembali meningkat. Terhadap Dolar Kanada, Dolar AS juga tak memiliki tenaga yang cukup untuk bangkit karena potensi kenaikan suku bunga Bank of Canada (BoC) dalam waktu dekat.



USD/JPY memudar 0.3 persen di awal sesi perdagangan hari ini ke angka 112.95. Namun, saat berita ini dirilis, tampak pada time frame 1 jam, Dolar AS sedang berupaya menghapus loss terhadap Yen dan telah diperdagangkan di angka 113.114.


Lagi, Uji Misil Korea Utara Buat AS Naik Pitam

Yen cenderung menjadi mata uang yang banyak dibeli kembali saat ketidakpastian global kembali terangkat ke permukaan. Ekspektasi yang muncul hari ini adalah, para investor Jepang akan membawa pulang investasi asing mereka walaupun negara tersebut berdekatan dengan Korea Utara.

Pyongyang memberikan pernyataan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba misil balistik inter-kontinental yang baru saja mereka kembangkan. Mereka pun tak menyangkal bahwa ada kemungkinan ledakannya akan sama berbahayanya dengan nuklir.

Washington yang mendengar pernyataan ini pun kebakaran jenggot, dan segera memberikan peringatan pada Korea Utara agar mempertanggung jawabkan rencananya tersebut. Pentagon mengutuk uji coba misil Korut dan mengatakan bahwa mereka bersiap-siap untuk memlindungi AS dan negara-negara sekutunya dari ancaman Korea Utara.


Kanada Makin Mantap Naikkan Suku Bunga

Di sisi lain, USD/CAD diperdagangkan di level rendah sehubungan dengan menguatnya Loonie. Pair tersebut diperdagangkan di kisaran 1.2938 setelah menyentuh level tinggi 1.2912 pada hari Selasa kemarin.

Gubernur Kanada, Stephen Poloz, mengatakan pada sebuah media surat kabar Jerman bahwa inflasi Kanada akan membaik hingga tengah tahun 2018, sembari menambahkan bahwa normalisasi kebijakan moneter harus dimulai sebelum pertumbuhan inflasi benar-benar mencapai target. Pernyataan ini makin memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga BoC pada 12 Juli mendatang.

Sementara itu, EUR/USD tampak tergelincir setelah reli 2.1 persen minggu lalu. Siang ini, pair tersebut diperdagangkan di angka 1.1378 dengan kecenderungan yang stabil. Menurut analis State Street, Bart Wakabayashi, yang diwawancarai oleh Reuters, apabila pejabat-pejabat ECB kembali memberikan pernyataan yang mendukung tapering stimulus, maka ada kemungkinan Euro akan naik lebih tinggi lagi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE