Menu

Dolar AS Masih Terhimpit Isu Vaksin, Virus Dan Stimulus

A Muttaqiena

Kesiapan Pfizer meluncurkan vaksin COVID-19 akhir tahun ini disambut baik oleh pasar, tetapi ada kecemasan terhadap dampak virus bagi perekonomian tanpa bantuan stimulus memadai.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) tertahan pada kisaran 93.70-an dalam perdagangan hari ini (19/Oktober). Pelaku pasar antusias menanggapi kabar bahwa Pfizer siap meluncurkan vaksin COVID-19, sehingga mendorong ekuitas Asia reli cukup tinggi dan melemahkan nilai tukar USD. Namun, investor masih mengkhawatirkan dampak upaya penanggulangan virus di benua Eropa serta prospek stimulus fiskal tambahan di Amerika Serikat. Kekhawatiran ini menopang permintaan terhadap USD sebagai safe haven.

Pada hari Jumat, perusahaan farmasi terkemuka Pfizer mengatakan siap meluncurkan vaksin COVID-19 di AS pada akhir tahun ini. Hasil riset vaksinnya bersama BioNTech akan siap secepat-cepatnya pada pertengahan November, kemudian diproses untuk uji materi oleh US FDA (US Food and Drug Administration). Ini merupakan kabar gembira setelah pasar sempat terpukul akibat kemunduran riset vaksin Johnson&Johnson beberapa hari sebelumnya.

CEO Pfizer Albert Bourla menyatakan, "Kami memperkirakan bahwa kami akan mencapai tonggak penting (mengajukan materi ke US FDA -red) ini pada pekan ketiga November."

Pfizer menampik kemungkinan vaksin diluncurkan sebelum hari-H pemilu presiden AS (3 November 2020), sehubungan dengan belum terpenuhinya sejumlah persyaratan keamanan vaksin yang diminta oleh FDA. Apalagi kandidat vaksin itu belum tentu lolos pemeriksaan FDA pada akhir November.

Situasi ini semakin menghimpit elektabilitas Presiden AS Donald Trump. Meski demikian, pihak Gedung Putih dan kubu Republikan di Parlemen AS tetap enggan menggolkan proposal stimulus fiskal tambahan berskala besar yang dibutuhkan Paman Sam untuk menanggulangi dampak pandemi COVID-19.

Sejumlah analis saat ini menilai stimulus fiskal tambahan takkan disahkan sebelum pilpres AS bulan depan. Padahal, penundaan tersebut akan mendorong momen peluncurannya lebih lama lagi, mengingat Presiden AS terpilih baru akan dilantik pada bulan Januari 2021.

"Fiskal masih menjadi kata kunci penting," kata Chris Weston, kepala riset broker Pepperstone, "Tapi lupakan langkah Republikan untuk meluncurkan anggaran USD500 Miliar. Itu takkan terwujud, dan ekspektasi anggaran stimulus baru telah ditunda ke 2021."

Menurut Weston, kemenangan kandidat presiden Joe Biden yang disertai dengan pengambil alihan kendali senat oleh partai Demokrat berpotensi melanggengkan program stimulus sampai USD3.5 Triliun. Apabila Biden menang tapi Demokrat gagal mengakuisisi Senat, stimulus sekitar USD1 Triliun mungkin akan diluncurkan. Sedangkan jika Trump menang sementara Senat masih dikuasai Republikan dan House masih didominasi Demokrat (sama seperti situasi saat ini), anggaran mungkin terbatas antara USD500 Miliar hingga 1 Triliun.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE