Menu

Dolar AS Melemah, Ditekan Data Ekonomi AS Dan Deal Brexit

Nadia Sabila

Indeks Philly Fed Manufacturing dilaporkan merosot. Selain itu, kesepakatan sementara Inggris dan Uni Eropa membuat Dolar AS kehilangan peminat.

Seputarforex.com - Tak ada dukungan bagi bullish Dolar AS dari segi fundamental di sesi perdagangan Kamis (17/Oktober) malam ini. Mata uang tersebut melemah karena data ekonomi AS yang lagi-lagi mengecewakan. Di samping itu, kemajuan besar yang dicapai dalam negosiasi Brexit, turut menekan Dolar AS terhadap Euro.

 

Indeks Philly Manufacturing Dan Output Industri AS

Serangkaian data ekonomi AS dirilis malam ini. Dua di antaranya yang berdampak medium-tinggi adalah data Philly Fed Manufacturing Index dan Industrial Production. Namun sayangnya, kedua data tersebut melambat.

Indeks manufaktur yang dilaporkan oleh The Fed Philadelphia turun menjadi 5.6 di bulan Oktober 2019. Level tersebut lebih rendah dari ekspektasi penurunan ke level 8, sekaligus menjadi yang terendah sejak Juni.

 

Sementara itu, Output industri AS juga anjlok. Tak tanggung-tanggung, penurunan di bulan September ini mencapai level -0.4 persen, dari kenaikan pesat 0.8 di bulan sebelumnya. Penyebabnya adalah lesunya produksi manufaktur, akibat pemogokan di perusahaan otomotif raksasa AS, General Motors.

Merespon data tersebut, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0.41 persen ke 97.61, memperpanjang penurunan sejak sesi kemarin yang dipicu oleh melemahnya Retail Sales AS. Pelaku pasar pun masih memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga lagi dalam FOMC tanggal 30 Oktober mendatang, meski data terbaru dari Fed Fund Futures menunjukkan penurunan probabilitas dari 90 persen menjadi 78.6 persen.

 

Kesepakatan Brexit Lemahkan Dolar AS Vs Euro

Negosiasi Brexit akhirnya menunjukkan kemajuan pesat. Presiden European Council dan PM Inggris resmi mengumumkan bahwa mereka telah mencapai sebuah kesepakatan. Jika disetujui oleh para pejabat Uni Eropa di European Summit yang diselenggarakan mulai hari ini, maka draft kesepakatan itu akan digodok di meja parlemen Inggris tanggal 19 Oktober. (Baca juga: Breaking News: Inggris-Uni Eropa Sepakati Deal Brexit!)

Kabar ini membuat Dolar AS melemah terhadap Euro. Saat berita ini ditulis, EUR/USD naik lebih dari setengah persen ke angka 1.1129, tertinggi sejak 23 Agustus lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE