Menu

Dolar AS Melemah Terbatas Terhadap Euro Dan Yen

N Sabila

Dolar AS melemah terhadap Euro akibat batalnya pengunduran diri Mendagri Jerman. Sedangkan terhadap Yen, Dolar tergelincir karena isu perang dagang.

Seputarforex.com - Dolar AS menurun sedikit di sesi Asia, Selasa (03/Juli) siang ini terhadap Euro dan Yen. Euro mulai mendapat penguatan setelah mitra koalisi pemerintahan Jerman menyelesaikan perselisihan soal migrasi, yang selama ini mengancam pemerintahan Kanselir Angela Merkel. Sementara itu, pergerakan Dolar AS terhadap Yen dipengaruhi oleh perkembangan perang dagang.

 

 

EUR/USD Stabil, Awasi Masalah Imigrasi

EUR/USD yang kemarin turun karena diterpa isu rencana kemunduran Menteri Dalam Negeri Jerman, sekarang tampak bergerak stabil. Pair tersebut diperdagangkan pada harga 1.1648, melonjak dari level rendah 1.1595 tadi malam.

 

 

Horst Seehofer sempat menyatakan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri dan ketua Partai Christian Social Union (CSU), gara-gara perselisihan dengan Christian Democrats (CDU) terkait perkara imigran ilegal. Namun, rencana pengunduran diri tersebut akhirnya dapat dihindari setelah CSU mencapai kesepakatan dengan CDU yang diketuai Merkel.

"Kekhawatiran terhadap Euro mulai menyusut untuk saat ini. Akan tetapi, masalah imigrasi dan pengungsi akan terus menjadi faktor risiko yang potensial," kata Shin Kadota, ahli strategi forex di Barclays, Tokyo.

 

USD/JPY Bergerak Turun Terbatas

Saat berita ini ditulis, USD/JPY tergelincir ke angka 110.86. Meski demikian, penurunan tersebut akan terbatas karena perkembangan perang dagang global masih berlanjut.

Pada dasarnya, penguatan Dolar AS dewasa ini karena ditopang oleh isu perang dagang yang melemahkan mata uang-mata uang komoditas. Kondisi ini akan menarik ulur pergerakan USD/JPY dengan fungsi Yen sebagai mata uang safe haven.


"Dibalik penguatan Dolar akhir-akhir ini, terdapat elemen kuat untuk membentuk penghindaran risiko, sehubungan dengan masalah perdagangan global. Ini artinya, Dolar hanya akan menguat apabila mata uang-mata uang komoditas dan negara berkembang merosot karena aksi penghindaran risiko," kata Masafumi Yamamoto, analis dari Mizuho Securities kepada Reuters.


Yamamoto menambahkan bahwa mata uang sebuah negara dengan defisit neraca yang besar biasanya tak akan dipilih untuk menjadi tujuan (investasi) selama aksi penghindaran risiko. Namun, Dolar tetap dipilih karena likuiditas tinggi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE