Menu

Dolar AS Mencetak Rekor Kurs Terkuat Dalam Dua Dekade

A Muttaqiena

Rilis data ekonomi AS mendukung kebijakan suku bunga The Fed yang kian agresif, sehingga dolar AS terpacu.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) mencapai rekor tertinggi dalam dua dekade pada awal perdagangan sesi New York hari Kamis (1/September). Rilis data ekonomi AS mendukung kebijakan suku bunga The Fed yang kian agresif, sehingga greeback termotivasi untuk mendaki. Di sisi lain, kurs euro bersama rival-rival dolar lainnya justru berguguran.

Grafik DXY Daily via TradingView

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa sektor manufaktur AS bertumbuh dengan tangguh pada bulan Agustus 2022, seiring dengan pemulihan ketenagakerjaan dan pesanan baru. Tekanan harga-harga juga mulai mereda, sehingga menyokong anggapan bahwa "puncak inflasi" sudah berlalu. Skor hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) versi ISM tersebut stagnan pada 52.8, atau lebih baik daripada estimasi konsensus yang hanya 52.0.

Laporan klaim pengangguran mingguan di Negeri Paman Sam juga menggembirakan. Jumlah klaim tercatat hanya 232k selama sepekan lampau, lebih rendah dibandingkan estimasi konsensus (248k) dan catatan periode sebelumnya (237k).

Data-data tersebut secara efektif membantah klaim perlambatan sektor manufaktur AS yang termuat dalam data PMI versi Markit dan S&P Global . Peningkatan dalam komponen ketenagakerjaan secara khusus suportif untuk ekspektasi rilis data Non-farm Payroll yang lebih unggul pada akhir pekan. Selaras dengan itu, pasar bereaksi kuat.

"Kita menyaksikan saham menyentuh rekor terendah di sini dan yield (US Treasury) meningkat dan itu mungkin merefleksikan (respons pasar terhadap) data hingga jangkauan tertentu, karena tidak ada tanda-tanda pelemahan yang signifikan dalam angka-angka ini," kata Shaun Osborne, kepala strategi FX Scotiabank, "Itu mungkin mengarahkan ekspektasi condong pada The Fed yang lebih hawkish."

Data PMI dari Zona Euro justru menampilkan situasi yang jauh lebih suram. Skor PMI Manufaktur Jerman dan Zona Euro semakin menurun pada bulan Agustus, padahal posisinya sudah berada dalam area kontraksi di bawah ambang 50.0. Kabar tersebut sontak meruntuhkan upaya rebound euro, sehingga EUR/USD kembali tersungkur ke bawah ambang paritas.

Ekspektasi pasar untuk suku bunga The Fed dan ECB bergeser lagi. Pasar bimbang apakah ECB akan menaikkan suku bunga sebesar 50 atau 75 basis poin dalam rapat kebijakan bulan ini. Sementara itu, Fed Funds Futures menunjukkan peningkatan peluang sampai 77.1% untuk kenaikan suku bunga The Fed 75 basis poin pada pertemuan berikutnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE