Menu

Dolar AS Menguat Berkat Ekspektasi Inflasi Meningkat

A Muttaqiena

Dolar AS menguat dalam major pairs menjelang rilis data inflasi AS besok. USD/JPY bahkan melonjak 0.75 persen sampai 132.40-an.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) merangkak naik ke kisaran 103.80-an dalam perdagangan hari Senin ini (13/Februari). Greenback mulai menggeliat seusai rilis data sentimen konsumen Michigan dalam sesi New York minggu lalu, kemudian berlanjut berkat ekspektasi inflasi AS yang lebih tinggi.

Grafik DXY Daily via TradingView

University of Michigan (UoM) pada hari Jumat melaporkan bahwa indeks sentimen konsumen dari hasil survei awal Februari 2023 menunjukkan peningkatan impresif dari 64.9 menjadi 66.4, atau melebihi estimasi konsensus yang hanya 65.0. Penilaian responden tentang kondisi ekonomi saat ini juga membaik dari 68.4 menjadi 72.6. Sementara itu, ekspektasi inflasi untuk setahun ke depan naik dari 3.9% menjadi 4.2%.

Menjelang rilis laporan inflasi AS besok, laporan UoM memancing spekulasi. Konsensus saat ini memperkirakan laporan inflasi AS akan menunjukkan peningkatan 0.5% dalam basis bulanan (Month-over-Month), tetapi menurun dari 6.5% menjadi 6.2% dalam basis tahunan (Year-on-Year). Laporan UoM memantik spekulasi untuk data aktual yang lebih tinggi daripada estimasi tersebut, khususnya untuk komponen harga-harga inti di luar sektor perumahan (core inflation ex-housing).

Data inflasi aktual yang lebih tinggi dapat mendorong pelaku pasar untuk menghapus spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini. Alhasil, dolar AS menggeliat lagi.

EUR/USD tertahan dekat level terendah satu bulan pada 1.0680-an, semakin menjauh dari rekor tertinggi multibulan yang tercapai pada awal Februari. Sementara itu, GBP/USD lengser lagi sebesar 0.1 persen di tengah bayang-bayang resesi ekonomi Inggris .

USD/JPY melonjak 0.75 persen sampai 132.40-an seiring dengan terus berlanjutnya simpang-siur rumor seputar suksesi kepemimpinan bank sentral Jepang (BoJ) . Pelaku pasar sebelumnya berharap nominasi Kazuo Ueda sebagai pengganti Haruhiko Kuroda akan mendorong perubahan ke arah yang lebih hawkish. Namun, Ueda kemarin malah menyatakan dukungannya pada kebijakan moneter ultra-longgar BoJ yang dicanangkan oleh Kuroda.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE