Menu

Dolar AS Menguat Di Tengah Memanasnya Suhu Politik Internal AS

Nadia Sabila

Gejolak politik AS sehubungan dengan Impeachment Inquiry untuk memakzulkan Trump, masih menjadi isu yang dominan bagi Dolar AS, meskipun ada pula rilis data GDP Final AS.

Seputarforex.com - Volatilitas Dolar AS dalam time frame 1-jam tampak cukup tajam di sesi perdagangan Kamis (26/September) malam ini. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.09 persen ke 99.09 dalam time frame tersebut. Grafik berikut menunjukkan bahwa Indeks melakukan rebound setelah sempat merosot sekitar 0.2 persen di sesi perdagangan sebelumnya.

Komite House of Representatives AS merilis laporan whistleblower terkait upaya Presiden Donald Trump yang meminta Ukraina untuk menyelidiki anak Joe Biden, saingannya di Pilpres AS 2020 mendatang. Laporan tersebut mengklaim bahwa Gedung Putih telah berusaha mengutak-atik transkrip telepon antara Trump dan Presiden Ukraina yang dirilis kemarin. Oleh karena itu, Demokrat tetap melanjutkan penyelidikan terhadap kasus ini.

Brad Bechtel, analis forex di Jefferies, menuliskan dalam catatannya bahwa Dolar AS saat ini dianggap sebagai safe haven yang tepat. Para investor membeli Dolar AS ketika kondisi politik AS kembali bergejolak, kesepakatan perdagangan AS-China masih diliputi ketidakpastian, dan sinyal perlambatan global yang diiringi dengan suku bunga rendah bank-bank sentral.

Sementara itu, analis lain menyebutkan bahwa faktor penguat Dolar AS hari ini sebenarnya sangat beragam. Hussein Sayed, analis dari broker FXTM mengatakan:

"Walaupun tidak ada alasan tunggal yang dapat menjelaskan penguatan Dolar AS, berbagai faktor (lain) juga tengah berlangsung. Inggris sedang menghadapi krisis dengan Brexit, Zona Euro sedang di ambang resesi, yield-yield obligasi negara maju masih sangat tertekan, sehingga para investor ingin tempat yang aman untuk memarkirkan uangnya," kata Sayed.

 

GDP Final AS Tumbuh 2 Persen

Terlepas dari kondisi geopolitik dan permasalahan eksternal, data GDP AS Final untuk kuartal kedua 2019 dilaporkan sesuai estimasi sebelumnya di angka 2 persen. Hasil tersebut turun dari kuartal sebelumnya yang berada di level 3.1 persen. Meskipun biasanya berdampak tinggi, kali ini, data GDP AS ini hanya memberikan dampak yang medium bagi Dolar AS.

 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE