Menu

Dolar AS Menguat, Euro Dan Pound Terhempas 0.50 Persen

N Sabila

Dolar AS menguat di sesi Eropa Selasa sore, menyusul kabar meredanya gejolak perang dagang antara AS dan China.

Seputarforex.com - Dolar AS naik dari level rendah lima pekan terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi Eropa, Selasa (27/Mar) sore. Euro dan Pound merupakan dua mata uang yang tampak mengalami kejatuhan signifikan sore ini, menyusul kabar meredanya gejolak perang dagang antara AS dan China.

 

 


Indeks Dolar yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor tampak naik 0.33 persen ke level 88.92, dari level rendah 88.57 yang tercapai malam tadi.


Dolar AS Bangkit, Euro Hapus Gain

Dolar AS menjatuhkan Euro hingga 0.17 persen, dengan EUR/USD yang menghujam angka 1.2442, setelah sebelumnya naik ke level tinggi lima pekan di 1.2477. Data yang dirilis dari Zona Euro sore ini memiliki dampak medium, dengan Kepercayaan Bisnis merosot lebih rendah daripada ekspektasi.

Indeks untuk Uni Eropa menyebutkan bahwa Zona Euro kini berada pada level 112.6 dalam hal kepercayaan bisnis, turun dari level 114.2 yang tercapai pada bulan sebelumnya. Padahal ekspektasinya, Indeks Kepercayaan Bisnis Zona Euro akan mencapai angka 113.4. Penyebab penurunan ini adalah surutnya optimisme dalam sektor manufaktur, jasa, dan retail.

Euro menjadi mata uang mayor yang berperforma baik pada tahun 2018 ini karena para trader bertaruh jika pelemahan Dolar AS akan berlangsung lama. Masalah perdagangan dan defisit anggaran AS yang belum juga mendapat titik temu, membuat para investor mengalokasikan lebih banyak dana ke Zona Eruo. Apalagi, perekonomian kesatuan 19 negara itu terbilang menguat.

Sayangnya, reli Euro kehilangan daya dalam beberapa pekan ini sehubungan dengan munculnya gejolak perdagangan. Pasar bergoncang kala Presiden Trump menandatangani proposal penerapan bea impor atas barang-barang dari China yang masuk ke AS. Namun hari ini, gejolak tersebut mereda karena adanya kabar bahwa China dan AS akan melakukan negosiasi.

Valentin Marinov dari Credit Agricole menilai bahwa penguatan Dolar AS terhadap Euro sore ini merupakan reversal yang disebabkan karena evaluasi pasar pasca meredanya gejolak perang dagang. Menurut Marinov, untuk mengambil keputusan terhadap Euro, para trader kini akan fokus pada kemungkinan percepatan kenaikan suku bunga ECB. Senin kemarin, Jens Weidmann yang merupakan pejabat penting di ECB mengatakan bahwa kenaikan suku bunga ECB pertengahan tahun depan bukanlah hal mustahil.


Poundsterling Terpuruk

Di sisi lain, Dolar AS juga menggulingkan Poundsterling sore ini. GBP/USD jatuh hingga 0.56 persen ke kisaran 1.4148 dan menjadi mata uang mayor berperforma terburuk hari ini. Tak hanya terhadap Dolar AS, Pound juga melemah terhadap Euro; EUR/GBP naik ke angka 0.8788 dari 0.8745.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE