Menu

Dolar AS Menguat Jelang Hasil FOMC, Analis: Awas Kecewa

N Sabila

Dolar AS cenderung menguat jelang pengumuman hasil rapat FOMC. Namun, penulis CNBC mengatakan bahwa penguatan tersebut bukanlah titik balik dari pelemahan Dolar AS.

Seputarforex.com - Dolar AS melemah memasuki sesi Eropa, Rabu (21/Mar) sore ini. Meski demikian, secara garis besar Dolar AS masih stabil jelang pengumuman hasil FOMC dini hari nanti. Rapat Bank Sentral AS yang dipimpin oleh Jerome Powell tersebut diperkirakan kuat akan menaikkan tingkat suku bunga. Yang menjadi fokus para investor adalah petunjuk apakah suku bunga akan naik tiga atau empat kali tahun ini.

 

 



Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor berada di angka 89.89, atau turun 0.13 persen. Beberapa minggu sebelum FOMC, Dolar AS memperpanjang penurunan yang telah terbentuk sejak akhir tahun 2017 lalu. Eskpektasi pengetatan moneter menjadi alasan terangkatnya Dolar AS sekarang ini.

Dolar AS diperdagangkan di angka 106.35 yen, turun dari kisaran 106.46 di pembukaan sesi Asia pagi tadi. Secara umum, USD/JPY terus melemah tahun ini, walaupun ada kemungkinan beberapa kali kenaikan suku bunga AS dan komitmen kebijakan moneter longgar dari Bank Sentral Jepang (BoJ).

Pidato Deputi Gubernur BoJ Masayoshi Amamiya hari ini cukup menyedot perhatian pasar. Ia mengatakan bahwa BoJ belum mengesampingkan kemungkinan adanya penyesuaian kebijakan Yield Curve.

Pernyataan itu disampaikan Amamiya saat menjawab pertanyaan media, tentang potensi penyesuaian suku bunga BoJ sebelum inflasi mencapai target 2 persen. Kendati demikian, Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa normalisasi kebijakan moneter masih sangat jauh tercapai.

Di sisi lain, EUR/USD menunjukkan kenaikan, dengan diperdagangkan di angka 1.2284 dari sebelumnya di angka 1.2240. GBP/USD naik ke angka 1.4033 dari sebelumnya di angka 1.3982, menjelang serangkaian rilis data Ketenagakerjaan Inggris sore ini. USD/CAD mulai merangkak naik ke angka 1.304, setelah terjatuh ke level rendah 1.302 di sesi sebelumnya.


Dolar AS Akan Terus Menguat? Siap-Siap Kecewa

Steve Sedgwick, dalam ulasannya di CNBC kemarin menyatakan, orang yang menganggap bahwa penguatan Dolar AS akhir-akhir ini merupakan titik balik dari pelemahan Dolar AS akan menemui kekecewaan. Pasalnya, The Fed merupakan satu-satunya bank sentral yang sedang berada dalam jalur moneter ketat, tetapi Dolar AS harus berjuang keras untuk menguat.

Itu artinya, kemungkinan divergensi suku bunga adalah hal nomor dua yang diperhatikan pelaku pasar. Yang utama bagi mereka adalah masalah perdagangan global dan pembayaran utang. Oleh karena itu, jika AS masih diliputi dengan ketidakpastian kebijakan perdagangan, maka bisa jadi penguatan Dolar AS karena kenaikan suku bunga bukanlah suatu pembalikan trend.

Presiden AS, Donald Trump, diperkirakan akan mengumumkan tarif impor baru dari China pada hari Jumat mendatang. Sektor-sektor yang disasar adalah teknologi, telekomunikasi, dan hak milik intelektual.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE