Menu

Dolar AS Menguat Meski Dibayangi Kebijakan Stimulus The Fed

Nadia Sabila

Walaupun kebijakan The Fed bersifat melemahkan Dolar, tetapi ekspektasi akan menurunnya pertumbuhan ekonomi global membatasi pelemahan mata uang tersebut.

Seputarforex.com - Dolar AS menguat terhadap Euro dan Franc Swiss di sesi perdagangan Selasa (31/Maret) malam ini. Namun, penguatan mata uang itu masih cukup jauh dari level-level tertinggi bulan ini, karena ditekan oleh pelonggaran moneter terbaru yang diterapkan The Fed. Saat berita ini ditulis, EUR/USD melemah 0.70 persen ke 1.0968, sementara USD/CHF naik 0.87 persen ke 0.9660.

 

Terhalang Stimulus The Fed, Terdukung Prospek Perlambatan

Federal Reserve AS memutuskan untuk menambah daftar bank sentral dunia yang dapat mengakses Dolar AS dengan lebih mudah. The Fed akan mengizinkan sejumlah bank untuk menukar obligasi US Treasury yang mereka miliki, dengan pinjaman berbasis Dolar AS (overnight dollar loans). Langkah tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah seretnya likuiditas yang belakangan ini melanda pasar akibat merosotnya perekonomian gara-gara pandemi corona.

Namun, pengumuman dari bank sentral AS tersebut agaknya tidak terlalu menggoyahkan Dolar AS. Pasalnya, bullish Dolar AS hari ini banyak terbantu oleh penutupan tahun fiskal portofolio para investor Jepang. Di akhir Maret, perusahaan-perusahaan dan investor Jepang umumnya membeli Dolar AS dan melakukan aktivitas Window Dressing atau sejenisnya. Meski demikian, volume trading terbilang Choppy dengan Dolar AS yang terayun antara untung dan rugi.

Menurut Shaun Osborne, analis dari Scotiabank di Toronto, untuk saat ini bullish Dolar AS akan "berlomba" dengan suplai cash yang digelontorkan oleh The Fed. Namun, meski akan tertatih-tatih dalam jangka pendek, sebagian analis lain yakin bahwa Dolar AS masih terdukung dalam jangka panjang. Hal itu karena para investor memerlukan Dolar AS sebagai alternatif safe haven apabila ekspektasi penurunan ekonomi dalam beberapa kuartal ke depan terkonfirmasi.

"Upaya The Fed sejauh ini masih seputar langkah untuk menjinakkan kekuatan Dolar AS," kata Joe Manimbo, analis dari Western Union Washington. "Namun, hasrat untuk memiliki Dolar AS masih terangkat menjelang laporan yang mengonfirmasi ekspektasi (lemahnya) pertumbuhan AS dan global di kuartal kedua."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE