Menu

Dolar AS Menguat Pasca Hawkish-nya Lockhart

N Sabila

Dolar AS melebarkan sayap, menyapu Yen dan Euro pada Rabu (05/08) hari ini setelah Presiden The Fed untuk wilayah Atlanta, Dennis Lockhart, menunjukkan dukungan yang kuat pada kenaikan tingkat suku bunga AS di bulan September mendatang

Dolar AS melebarkan sayap, menyapu Yen dan Euro pada Rabu (05/08) hari ini setelah Presiden The Fed untuk wilayah Atlanta, Dennis Lockhart, menunjukkan dukungan yang kuat pada kenaikan tingkat suku bunga AS di bulan September mendatang. Dolar AS tersundul ke posisi 124.46 terhadap Yen, naik 0.1 persen setelah menjauh dari level rendahnya malam tadi di angka 123.80. Euro tergelincir ke level rendah dua minggu terhadap Dolar, dengan EUR/USD di posisi 1.0847.

Lockhart merupakan salah seorang pejabat penting The Fed yang memiliki suara di FOMC tahun ini. Dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal (WSJ), Lockhart beranggapan bahwa akan ada dampak buruk yang signifikan bagi perekonomian AS apabila kenaikan suku bunga bulan September mendatang tidak didukung.

Komentar Mengejutkan

Menurut analisa dari Richard Cochinos dari Citi New York yang dilansir oleh Reuters, Lockhart sebetulnya tidak dijadwalkan untuk berkomentar hingga tanggal 10 Agustus nanti. Sehingga, menurut Cochinos, sentimen hawkish dari komentar Lockhart dan waktu pelaksanaan wawancara tersebut, dianggap mengejutkan.

Akibatnya, setelah turun drastis tiga hari, imbal hasil obligasi Pemerintah AS pun melonjak dan Dolar tersokong. Indeks Dolar AS meroket hingga 98.218, level tertinggi sejak akhir April. Dolar pun menaklukkan Aussie pagi tadi meski Australia melaporkan data ekonomi yang positif tentang PMI Jasa.

Komentar Lockhart ini datang menyusul pidato senada dari James Bullard, Presiden The Fed untuk wilayah St. Louis yang juga mengatakan pada WSJ pekan lalu bahwa ekonomi AS sedang dalam "bentuk terbaiknya" untuk kenaikan suku bunga (liftoff) bulan September nanti. Bedanya, komentar Bullard tak begitu berpengaruh karena ia tidak memiliki hak suara di FOMC tahun ini.

Menurut analisa dari Junichi Ichikawa-IG Markets, yang diwawancarai oleh Reuters, tak banyak alasan untuk membeli mata uang komoditas seperti Dolar Australia saat ini. Perolehan yang dihimpun oleh dolar-dolar komoditas sekarang ini kebanyakan dikarenakan oleh aksi short covering. Fokus pasar, kata Ichikawa, akan tertuju pada NFP AS besok lusa, sehingga para investor cenderung tidak mengambil posisi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE