Menu

Dolar AS Menguat Pasca Kicauan Trump Soal ZTE

N Sabila

Dolar menguat setelah Donald Trump berjanji akan membantu perusahaan telekomunikasi China ZTE Corp, agar bisa memasarkan produknya kembali di AS.

Seputarforex.com - Dolar AS menguat terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi perdagangan Selasa (15/Mei) siang ini. Harapan akan meredanya gejolak perdagangan global menjadi pendorong kembali kenaikan imbal hasil obligasi AS. Yield obligasi 10-tahunan US Treasury naik sebanyak 1 basis poin di sesi Asia tadi, menuju level 3.001 persen. Senin kemarin, yield obligasi 10-tahunan US Treasury juga mengalami kenaikan sebanyak 2 basis poin.

 


Tensi Perang Dagang AS-China Kembali Mereda

Tensi perang dagang AS dan China mengendur setelah Presiden AS, Donald Trump, berjanji akan membantu perusahaan telekomunikasi China ZTE Corp agar bisa memasarkan produknya kembali. Sebagai gantinya, China akan mencabut bea impor untuk kedelai AS. Sebagai informasi, ZTE Corp sebelumnya terkena sanksi akibat kebijakan AS atas pemasaran barang-barang China di negaranya.

Melalui akun Twitter-nya, Trump mengatakan akan membantu ZTE agar bisa kembali beroperasi di pasar AS. Beberapa saat setelah kicauan tersebut, saham-saham AS pun menghijau karena investor mengasumsikan hal tersebut sebagai sinyal meredanya potensi perang dagang AS-China.

Dolar AS yang kemarin loyo, kini bangkit kembali. USD/JPY diperdagangkan naik 0.1 persen menuju level 109.860 saat berita ini ditulis. Sedangkan EUR/USD melandai ke level 1.1934, setelah sempat menyentuh level 1.2000 kemarin malam.


Perbedaan Pandangan Para Analis Soal Bullish Dolar

Analis forex dari OANDA, Stephen Innes, mengatakan bahwa ia pribadi masih nyaman dengan posisi Long Dolar AS karena adanya diferensiasi kebijakan moneter dan selisih suku bunga AS dengan negara-negara maju lainnya. Innes mengatakan ada kemungkinan Dolar masih positif sampai munculnya gelombang data ekonomi yang positif dari negara-negara selain AS.

Selain itu, tanda pembalikan sentimen bisa muncul jika Bank Sentral Eropa (ECB) mulai menggaungkan sentimen hawkish secara gamblang, ketimbang sentimen hawkish yang hanya bersifat sementara. Euro mendulang sedikit penguatan kemarin, utamanya setelah salah seorang pejabat ECB, Francois Villeroy de Galhau, mengatakan bahwa ECB dapat memberikan petunjuk baru mengenai kenaikan suku bunga ECB untuk pertama kalinya, begitu pendekatan pembelian aset resmi diakhiri.

Di sisi lain, analis lain justru masih skeptis jika penguatan Dolar AS akan berlangsung lama. Analis Maybank salah satunya, menuliskan dalam catatan analisis yang dikutip oleh Reuters hari ini, bahwa bank-bank sentral negara lain juga memiliki peluang untuk menarik stimulus moneter. Bagaimanapun juga, kenaikan harga minyak dan komoditas global, serta pengetatan pasar tenaga kerja akan memicu kenaikan inflasi. Tumbuhnya inflasi dapat berujung pada kenaikan suku bunga.

Jika demikian, maka Dolar AS boleh jadi akan mendapat rival yang sepadan, sehingga penguatannya tidak akan segarang saat ini. Pihak Maybank sendiri memperkirakan penguatan Dolar AS yang telah berlangsung sejak pertengahan April lalu akan mengalami pembalikan drastis.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE