Menu

Dolar AS Menguat Pesat Setelah Pidato Xi Jinping

N Sabila

Dolar AS menguat setelah Presiden China Xi Jinping menyatakan China akan menurunkan bea impor bagi produk otomotif dari seluruh dunia.

Seputarforex.com - Presiden China, Xi Jinping, mengatakan bahwa China akan menurunkan bea impor bagi produk otomotif dan sejenisnya dari seluruh dunia. Selain itu, ia berencana membuat China lebih terbuka dalam sektor ekonomi. Pernyataan tersebut disampaikan Xi dalam pidatonya di forum Boao, Selasa (10/Apr) pagi ini. Selain menyinggung masalah kebijakan perdagangan, Presiden Xi menyatakan bahwa mental perang dagang sudah tidak sesuai untuk diterapkan di masa sekarang.

 

 


China Akan Lebih Terbuka Pada Ekonomi Dan Investasi Global

"Kita harus berkomitmen pada keterbukaan, koneksi dan mutualisme, membangun perekonomian global yang terbuka, serta menggalang kerjasama di antara negara-negara G-20, APEC, juga kerangka kerja multilateral lainnya. Kita harus mendorong kebebasan dan fasilitas perdagangan serta investasi, demi mendukung sistem perdagangan multilateral," papar Xi dalam pidato berbahasa Mandarin yang diterjemahkan langsung oleh seorang interpreter.

"Dengan cara ini, kami akan membuat globalisasi ekonomi, lebih terbuka, inklusif, seimbang dan bermanfaat untuk semua kalangan," tambahnya.

Pidato Xi Jinping tersebut merupakan salah satu momen yang menjadi fokus pasar hari ini, karena merupakan reaksi pertama yang ditunjukkan oleh presiden negara ekonomi terbesar dunia tersebut, pasca penerapan bea impor terhadap barang-barang AS minggu lalu.

 

 

Penguatan USD Belum Aman

Pernyataan Xi Jinping hari ini dianggap meredakan kekhawatiran akan memanasnya perang dagang, sehingga Dolar AS langsung menguat mengungguli Yen; USD/JPY diperdagangkan di angka 107.203 dari sebelumnya di angka 106.635.

Namun selama belum ada tanggapan dari AS, maka pergerakan Dolar AS terhadap Yen masih bisa berbalik. Pagi ini, Presiden Donald Trump kembali menyinggung masalah Suriah. Trump berjanji akan memberikan respon cepat dalam menangani masalah senjata kimia yang dicurigai dimiliki oleh negara tersebut. Trump juga telah memberikan teguran pada Rusia karena mendukung Presiden Bashar Al-Assad.

"Risiko geopolitik masih menjadi beban bagi Dolar AS terhadap Yen, kali ini, terancam masalah potensi memburuknya hubungan Rusia dan AS dalam kaitannya dengan masalah Suriah," kata Yukio Ishzuki, ahli forex dari Daiwa Securities kepada Reuters.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE