Menu

Dolar AS Menguat Walaupun NFP AS Minus 701 Ribu

Nadia Sabila

Dolar AS masih menjadi primadona meskipun data ketenagakerjaan Amerika Serikat terus memburuk di tengah pandemi Corona.

Seputarforex.com - Dolar AS menguat terhadap mata uang-mata uang mayor lain selama tiga hari berturut-turut hingga Jumat (03/April) malam ini. Data Non Farm Payroll (NFP) AS yang negatif diabaikan oleh para investor. Pasalnya, mata uang AS yang disebut juga dengan Greenback masih dijadikan salah satu opsi safe haven di tengah melambatnya ekonomi akibat pandemi virus Corona.

Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.55 persen ke 100.62. Sementara itu, EUR/USD masih melanjutkan pergerakan bearish satu pekan, dengan penurunan 0.45 persen hari ini menuju 1.0806. Level tersebut merupakan yang terendah sejak tanggal 25 Maret.

"Dengan memburuknya data ekonomi dari Eropa, Inggris, dan Italia -apabila Anda mencoba untuk berburu (aset aman) di tempat lain- maka US Treasuries dan Dolar AS-lah safe haven (yang tepat)," kata John Doyle, analis dari Tempus Inc Washington yang dikutip oleh CNBC.

 

NFP AS Minus, Tingkat Pengangguran Melambung

Keterpurukan data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang sudah didahului dengan lonjakan Klaim Pengangguran, berlanjut ke angka Non Farm Payroll. Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan berkurangnya 701,000 jobs pada bulan Maret 2020. Angka tersebut jauh lebih buruk daripada ekspektasi hilangnya 100,000 jobs.

NFP tersebut merupakan penurunan pertama sejak September 2010. Namun, keadaannya belum seburuk kondisi tahun 2008, dimana NFP AS terempas hingga ke bawah -800,000 jobs.

"Anjloknya NFP AS pada bulan Maret, yang sudah mendekati level terburuk sejak krisis finansial global, menunjukkan bahwa pandemi virus Corona mulai mengikis perekonomian lebih cepat daripada perkiraan kita," kata Andrew Hunter, ekonom senior dari Capital Economics.

Upaya pencegahan penyebaran virus Corona memang telah mengobrak-abrik ekonomi dunia. Dengan klaim pengangguran AS yang mencapai 10 juta dalam jangka waktu dua minggu, akhirnya Tingkat Pengangguran bulanan melompat ke 4.4 persen pada bulan Maret, lebih buruk daripada ekspektasi di 3.8 persen. Padahal, data tersebut hanya mencatatkan 3.5 persen di bulan Februari.

Angin segar dalam sektor ketenagakerjaan AS saat ini hanya berasal dari data upah pekerja. Average Hourly Earnings dilaporkan naik tipis dari 0.3 persen menjadi 0.4 persen pada bulan Maret, mengungguli ekspektasi penurunan ke 0.2 persen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE