Menu

Dolar AS Merekah Di Tengah Libur Paskah

A Muttaqiena

Dolar AS stabil pada kisaran 102.00 setelah menanjak tipis pasca perilisan data Nonfarm Payroll akhir pekan lalu.

Seputarforex - Perdagangan pasar forex relatif sepi pada awal pekan ini, karena sebagian pusat keuangan dunia masih tutup dalam rangka perayaan Paskah. Indeks dolar AS (DXY) stabil di kisaran 102.00 pada akhir sesi Asia hari Senin (10/April), setelah menanjak tipis seusai perilisan data Nonfarm Payroll pekan lalu. Pasangan-pasangan mata uang mayor juga bergerak dalam rentang yang sangat sempit.

Grafik DXY Daily via TradingView

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah Nonfarm Payroll bertambah 236k pada periode Maret 2023, alias hanya meleset tipis dibandingkan estimasi konsensus yang sebesar 239k. Sementara itu, data periode Februari direvisi naik dari 311k menjadi 326k. Angka-angka ini tak terlalu menggembirakan, tetapi relatif lebih baik daripada pelemahan yang meluas dalam beberapa data PMI AS terakhir .

Data-data ketenagakerjaan AS lainnya cenderung beragam tanpa menunjukkan peningkatan maupun pelemahan signifikan. Tingkat pengangguran menurun sejengkal dari 3.6% menjadi 3.5%, selaras dengan kenaikan tingkat partisipasi dari 62.5% menjadi 62.6%. Pertumbuhan pendapatan rata-rata per jam tumbuh 0.3% (Month-over-Month) sesuai dengan ekspektasi pasar.

Para analis menilai data-data ini menandakan Federal Reserve berkesempatan untuk menaikkan suku bunga satu kali lagi sebesar 25 basis poin pada rapat FOMC bulan depan. Sedangkan penurunan laju pertumbuhan pendapatan rata-rata per jam dalam basis tahunan dari 4.6% ke 4.2% menandakan bahwa disinflasi berlanjut di pasar tenaga kerja AS, sehingga membatasi ekspektasi hawkish ke depan.

"Para pejabat Federal Reserve kemungkinan terus menyampaikan pesan (suku bunga) lebih tinggi dalam waktu lebih lama menjelang rapat kebijakan Mei, mendukung ekspektasi untuk satu kenaikan bunga terakhir dan membatasi penurunan dolar," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Corpay, sebagaimana dilansir Reuters, "Meski demikian, data terbaru menandakan bahwa latar belakang risiko ekonomi menjadi semakin negatif - jika data inflasi dan penjualan ritel mengecewakan dalam beberapa pekan ke depan, situasi akan sukar diprediksi."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE