Menu

Dolar AS Mulai Unjuk Gigi Jelang Data Inflasi AS

N Sabila

Dolar AS menunjukkan penguatan di hari Selasa (19/01) sore ini, terutama terhadap Yen. Meski demikian, Yen yang berfungsi sebagai mata uang safe haven diperkirakan tidak akan loss terlalu lama sehubungan dengan masih timbulnya kekhawatiran akan outlook ekonomi global.

Dolar AS menunjukkan penguatan di hari Selasa (19/01) sore ini, terutama terhadap Yen. Meski demikian, Yen yang berfungsi sebagai mata uang safe haven diperkirakan tidak akan loss terlalu lama sehubungan dengan masih timbulnya kekhawatiran akan outlook ekonomi global dari laporan pertumbuhan domestik bruto China pagi tadi.



USD/JPY naik 0.4 persen menghinggapi level 117.77 Yen, pulih dari level rendah lima bulan di angka 116.51 yang tersentuh di hari Jumat lalu. Pertumbuhan Domestik Bruto (GDP) China tumbuh 6.8 persen dalam tiga bulan terakhir hingga Desember dibandingkan dengan waktu yang sama tahun 2014 lalu, sedikit di bawah estimasi rata-rata di angka 6.9 persen. Pasca data tersebut diluncurkan, Dolar AS tergelincir ke level 117.23.

Sedangkan terhadap Euro, Dolar AS bergerak di rentang $1.07 sampai dengan $1.10 tahun ini. EUR/USD sore ini menduduki level 1.884 di level rendah sejak tanggal 15 Januari. Siang tadi, Biro Statistik Jerman melaporkan data mengenai tingkat CPI Jerman yang naik 0.3 persen pada bulan Desember lalu dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2014. Angka tersebut sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan 0.4 persen yang tercetak pada bulan November 2015.

Selain itu, ECB melaporkan sore ini bahwa neraca berjalan Zona 19 negara tersebut mengalami kenaikan surplus dalam waktu sebelas bulan terakhir. Neraca berjalan Zona Euro surplus hingga 26.4 miliar Euro dibandingkan dengan revisi 25.6 miliar Euro di bulan sebelumnya.

Menjelang Data Inflasi AS

Sementara itu, GBP/USD masih belum jauh dari level rendah sejak Mei 2010. Sore ini, pair tersebut menduduki angka 1.4278, tak jauh dari 1.4228 yang pernah tercapai lima tahun lalu. Data inflasi Inggris akan dirilis sesaat lagi, dan besok malam, fokus pasar akan tertuju pada data inflasi AS.

Menurut Shinichiro Kadota, salah satu pendukung yang paling diandalkan oleh aset-aset berisiko saat ini adalah kemantapan ekonomi AS. Analis dari Barclays tersebut memperkirakan bahwa jika perekonomian AS hilang kendali maka sentimen investor global akan menjadi sangat buruk.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE