Menu

Dolar AS Mundur, Pasar Pantau Inflasi Zona Euro

A Muttaqiena

Dolar AS terimbas oleh laporan Belanja Konsumen AS yang meleset dari ekspektasi, sedangkan trader EUR/USD menantikan laporan inflasi Zona Euro nanti sore.

Seputarforex - Laporan Pengeluaran Pribadi AS kemarin mengecewakan, sehingga Indeks dolar AS (DXY) anjlok dari level tertinggi 105.54 sampai penutupan 104.73 pada sesi New York yang berakhir dini hari tadi. Greenback masih melempem pada kisaran 104.80-an saat berita ditulis pada awal sesi Asia (1/Juli). Sementara itu, EUR/USD berkonsolidasi pada kisaran 1.0470-an menjelang rilis data inflasi Zona Euro nanti sore.

Grafik DXY Daily via TradingView

Laporan Pengeluaran Pribadi AS menyebutkan bahwa indeks PCE Inti hanya tumbuh 0.3 persen (Month-over-Month) pada Mei 2022, atau lebih lemah daripada ekspektasi konsensus yang sebesar 0.4 persen. Indeks PCE Inti dalam basis tahunan juga terkoreksi dari 4.9 persen menjadi 4.7 persen, padahal konsensus sebelumnya memperkirakan penurunan sampai 4.8 persen saja.

Federal Reserve memanfaatkan indeks PCE Inti yang termuat dalam laporan Pengeluaran Pribadi AS sebagai referensi data inflasi utama, termasuk untuk pembuatan kebijakan suku bunga. Pelemahan dalam data kemarin tak terlalu signifikan, sehingga kemungkinan tak berpengaruh pada komitmen The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Akan tetapi, itu memperkuat peluang berakhirnya siklus pengetatan moneter lebih cepat di masa depan.

Sementara itu, komponen data Belanja Konsumen dalam laporan yang sama malah menampilkan gambaran situasi yang lebih mengecewakan. Belanja Konsumen AS meningkat 0.2 persen pada Mei 2022, atau cuma setengah dari ekspektasi konsensus yang sebesar 0.4 persen. Padahal, Belanja Konsumen berkontribusi menggerakkan dua pertiga aktivitas ekonomi AS.

"Reli dolar sebagian besar tetap utuh, mengingat meningkatnya kekhawatiran tentang resesi global (yang menambah permintaan safe haven -red), tetapi hari ini, kami melihat dolar mundur setelah data hari ini gagal menghilangkan kekhawatiran tentang perekonomian AS yang meluncur menuju resesi pada tahun depan," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solution, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Para trader dan investor berikutnya menantikan rilis laporan preliminer inflasi Zona Euro. Data tersebut dapat menjadi katalis pada sesi Eropa, karena berpotensi memengaruhi kenaikan suku bunga yang akan diumumkan Bank Sentral Eropa (ECB) pada tanggal 21 Juli mendatang.

"Jika Anda mendapatkan data (inflasi Zona Euro) yang kokoh besok, ada kemungkinan bahwa pasar akan memperhitungkan peluang kenaikan suku bunga sebanyak 50 basis poin pada rapat (ECB) Juli, dan itu bisa jadi cukup bagi euro untuk bounce secara moderat," kata Bipan Rai, kepala strategi FX Amerika Utara di CIBC Capital Markets.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE