Menu

Dolar AS Naik Terdukung Jeda Konflik AS-Iran Dan PMI Jasa

Nadia Sabila

Iran belum memaparkan bentuk pembalasan terhadap AS secara lebih rinci, sementara PMI Jasa AS versi ISM melesat ke level 55 di bulan Desember.

Seputarforex.com - Dolar AS mulai menguat terhadap mata uang safe haven, sehubungan dengan meredanya tensi konflik AS-Iran dan apiknya data ekonomi AS. Di sesi perdagangan Selasa (07/Januari) malam, Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan menguat dari level rendah 96.54 ke 96.98. Sementara itu, USD/JPY menanjak 0.17 persen ke 108.53.

 

AS-Iran: Api Dalam Sekam

Para pakar memperkirakan bahwa Iran hanya akan membalas AS dengan gertakan-gertakan, tidak sampai perang dunia ketiga seperti yang banyak dikhawatirkan sebelumnya. Meskipun perkiraan tersebut berhasil membuat minat investor terhadap mata uang-mata uang safe haven mengendur, tetapi tidak ada jaminan 100 persen bahwa konflik AS-Iran tak akan membesar.

Untuk saat ini, Iran masih disibukkan dengan upacara pemakaman Soleimani di pemakaman Kerman. Update terbaru dari Al-Jazeera malam ini menyebutkan bahwa telah terjadi bentrokan fatal di dalam negeri Iran, saat prosesi pemakaman Jenderal yang dianggap syahid tersebut. Namun demikian, belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai langkah Iran pada AS setelah ini.

"Eskalasi konflik AS-Iran mulai melunak," kata Erik Bregar, analis dari Bank of Canada di Toronto. "Hal itu dibuktikan dari turunnya emas dan minyak dari level-level tinggi pada hari Minggu. Namun, hal ini tidak berarti retorika perang selesai."

 

PMI Jasa AS Menguat

Kenaikan Dolar AS malam ini juga didukung oleh laporan ISM yang menunjukkan bahwa sektor jasa AS melejit dari 53.5 menjadi 55 di bulan Desember 2019. Perolehan itu juga lebih tinggi daripada ekspektasi kenaikan ke 54.5.

Tak seperti sektor manufaktur AS yang masih terseok-seok, aktivitas sektor jasa AS konsisten berekspansi, karena berada di atas level 50 dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, sektor jasa AS menyumbang pertumbuhan lebih banyak dalam perekonomian AS, sehubungan dengan melambatnya sektor manufaktur di tengah perang dagang dengan China.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE