Menu

Dolar AS Naik Tipis Di Tengah Pemulihan Pasar Saham

N Sabila

Pasar saham yang dikabarkan mulai pulih, membuat Dolar AS membatasi penurunannya. Namun, rebound Dolar kali ini tidak akan terlalu signifikan.

Dolar AS berusaha naik pada hari Jumat (12/Okt) sore ini dari kejatuhannya. Sell-off di pasar ekuitas dan kritik pedas Presiden Donald Trump terhadap Federal Reserve menjadi biang terjadinya pelemahan Dolar kemarin (11/Okt). Karena itu, pemulihan yang terjadi di pasar saham sore ini, berhasil mendorong Dolar AS untuk naik terbatas.

 

USD/JPY Menghentikan Penurunan

Secara umum, Yen masih menjadi mata uang safe haven favorit. Mata uang-mata uang negara berkembang pun masih terapresiasi di tengah kekacauan dalam pasar saham. Namun, USD/JPY tampak tidak menambah penurunan, karena selain ada kabar positif dari pasar saham yang mulai pulih, kekhawatiran terhadap dampak perang dagang dan potensi kenaikan suku bunga The Fed menjadi pendukung Dolar AS.

Saat berita ini ditulis, USD/JPY diperdagangkan pada 112.284, jauh dari level rendah 111.95 yang tersentuh kemarin, ketika pasar saham sedang kacau-kacaunya. Sedangkan Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang mayor, diperdagangkan flat di level 95.

 

Prediksi Para Analis Terhadap Penguatan Dolar AS

Meski Dolar AS menguat sore ini, sebagian analis masih skeptis pada penguatan lebih lanjut. Mereka lebih memilih untuk wait-and-see dalam jangka pendek, sembari menantikan apakah data-data ekonomi AS selanjutnya dapat membuat The Fed berubah pikiran dari sentimen hawkish yang selama ini digaungkan.

"Kami meragukan Dolar akan mendapat dukungan siklus lebih lanjut dalam sisa tahun 2018 ini. Ketidakpastian politik juga dapat mencegah penguatan Dolar menjelang pemilu parlemen pada tanggal 6 November mendatang." kata Derek Halpenny, Kepala Pasar Global di MUFG. "Implikasi struktural negatif jangka panjang dalam defisit AS juga akan meningkatkan beban pada sentimen Dolar AS," tambahnya.

Analis lain memprediksi bahwa Dolar AS tak akan menambah penurunan karena kenaikan suku bunga The Fed hampir bisa dipastikan. Untuk tahun 2019 saja, The Fed memperkirakan akan ada 3 kali lagi kenaikan suku bunga.

"Jika pasar ekuitas segera kalem dan tak lagi memberi dampak negatif ke pasar aset yang lain, maka tak ada alasan bagi The Fed untuk tidak melanjutkan kenaikan suku bunga sesuai rencana," kata Esteher Maria Reichelt dari Commerzbank.

Ia menambahkan, Dolar mampu mempertahankan penguatannya saat ini, tetapi apresiasinya akan terbatas saja.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE