Menu

Dolar AS Naik Tipis Pasca Rilis Non Farm Payroll

Nadia Sabila

Non Farm Payroll (NFP) AS naik ke 4.8 juta pekerjaan di bulan Juni 2020. Hasil tersebut menguatkan Dolar AS, tapi hanya dalam kisaran terbatas.

Seputarforex - Dolar AS menguat tipis di sesi perdagangan Kamis (02/Juli) malam. Data ketenagakerjaan AS naik lebih baik dari ekspektasi, tetapi optimisme pemulihan masih dibayangi oleh bertambahnya jumlah infeksi virus Corona di Amerika Serikat.

 

Kenaikan Non Farm Payroll AS Melebihi Ekspektasi

Non Farm Payroll (NFP) AS naik ke 4.8 juta di bulan Juni 2020. Angka tersebut jauh di atas perkiraan kenaikan 3 juta, dan lebih baik dari perolehan bulan sebelumnya yang hanya 2.6999 juta. Kondisi ini merefleksikan bahwa pembukaan kembali aktivitas ekonomi pasca lockdown berhasil memberikan angin segar bagi perusahaan-perusahaan untuk membuka lapangan kerja.

 

Sementara itu, Tingkat Pengangguran AS terus menurun. Untuk bulan Juni, pengangguran AS hanya 11.1 persen, lebih rendah dibandingkan dengan level dua bulan sebelumnya. Level tersebut pun lebih bagus daripada ekspektasi penurunan 12.4 persen saja.

"Segalanya masih terlihat berjalan ke arah yang benar. Sekarang ini, ekspektasi masih sangat tinggi akan lonjakan ekonomi kembali," komentar Edward Moya, analis dari OANDA New York.

 

Corona Masih Jadi Ancaman, Dolar AS Menguat Tipis

Dolar AS tak banyak bereaksi menanggapi hasil NFP malam ini. Pasalnya, sentimen pasar terhadap Dolar AS masih dihimpit oleh optimisme pemulihan ekonomi dan kenaikan kasus baru Corona di Amerika Serikat. Indeks Dolar (DXY) diperdagangkan di 97.20, tak banyak beranjak dari level rendah di sesi sebelumnya. Sementara itu, EUR/USD tergelincir 0.07 persen di 1.1240.

Para trader sedang memusatkan perhatian pada kemungkinan tercapainya level 1.13 dalam pair EUR/USD. Menurut Moya, hal itu mungkin terjadi karena dalam jangka panjang, Dolar AS masih diprediksi melemah. "Keyakinan akan pelemahan Dolar AS secara masif masih cukup besar, karena adanya optimisme akan gemilangnya aset-aset berisiko sehubungan dengan kebijakan Federal Reserve yang sangat akomodatif," tutur Moya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE