Menu

Dolar AS Pulih Dari Penurunan Pasca Pengumuman FOMC

Nadia Sabila

Dolar AS kembali naik setelah terpukul pernyataan The Fed soal menjaga komitmen pada moneter longgar. Lonjakan yield obligasi AS kembali mengangkat mata uang tersebut.

Seputarforex - Meskipun tumbang pasca pengumuman kebijakan moneter The Fed, Dolar AS kembali naik pada hari Kamis (18/Maret) malam ini. Indeks Dolar AS naik 0.26 persen ke 91.68 saat berita ini ditulis, pulih dari kemerosotan 0.56 persen di sesi perdagangan sebelumnya yang mencapai level terendah dalam dua pekan terakhir.

"Dolar AS bereaksi sesuai ekspektasi kita karena reflasi perdagangan muncul kembali dengan penuh semangat, tak lama setelah konferensi pers (The Fed)," kata Brad Bechtel, kepala global FX di Jefferies, dalam catatan analisisnya."Pagi ini, Dolar AS telah memulihkan sebagian dari loss di sesi sebelumnya,"

Pernyataan kebijakan moneter The Fed dini hari tadi mematahkan spekulasi kenaikan suku bunga yang mengiringi pemulihan ekonomi AS. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 6.5 persen tahun ini dan menjadi lonjakan tertinggi sejak 1984. Sedangkan inflasi diekspektasikan 2.4 persen tahun ini, lebih tinggi daripada target 2 persen.

Namun demikian, bank sentral AS tersebut mempertahankan komitmennya untuk menjalankan kebijakan moneter akomodatif dan menjaga suku bunga di kisaran nol meskipun inflasi melonjak. The Fed juga akan melanjutkan program pembelian obligasi bulanan sebesar $120 miliar untuk memacu pemulihan ekonomi secara berkelanjutan.

Ketua The Fed Jerome Powell memandang bahwa kenaikan inflasi yang diperkirakan terjadi tahun ini hanya bersifat sementara, sehingga tak ada urgensi bagi The Fed untuk melakukan pengetatan moneter.

 

Dolar AS Masih Akan Terpengaruh Yield US Treasury

Menyusul pengumuman terbaru The Fed, Dolar AS dan yield obligasi 10-tahunan melemah. Yield mundur dari level tinggi 13 bulan yang sempat tersentuh Rabu kemarin. Namun malam ini, yield kembali naik dan Dolar AS pun ikut terangkat.

"Pertanyaannya masih pada apakah The Fed benar-benar dapat menahan lonjakan yield obligasi AS, terutama mengingat bahwa perbaikan fundamental AS akan terus berlanjut," kata Valentin Marinov, kepala penelitian FX G10 di Credit Agricole London. "Lonjakan terbaru dari imbal hasil UST akan terus mendukung Dolar versus mata uang dengan imbal hasil lebih rendah seperti Euro, Yen, dan Franc Swiss."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE