Menu

Dolar AS Sedikit Tertekan Laporan The Fed New York

N Sabila

Federal Reserve untuk wilayah New York menyatakan bahwa barometer aktivitas bisnis di wilayah mereka untuk bulan Mei, melorot secara tak terduga ke level negatif.

Seputarforex.com - Dolar AS diperdagangkan di dekat level rendah satu minggu terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi perdagangan Selasa (16/Mei) siang ini. Mata uang tersebut tertekan setelah dirilisnya laporan Manufaktur wilayah New York yang melemah di luar dugaan.


Tak Perlu Khawatir, Ekonomi Amerika Masih Tangguh

Pada hari Senin kemarin, Federal Reserve untuk wilayah New York menyatakan bahwa barometer aktivitas bisnis di wilayah mereka untuk bulan Mei, melorot secara tak terduga ke level negatif. Kondisi ini terjadi untuk pertama kalinya sejak bulan Oktober lalu. Para analis memperingatkan bahwa penurunan tersebut dapat menjadi pertanda kemungkinan merosotnya sektor manufaktur secara keseluruhan.

Namun, analis dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di Singapura, Teppei Ino, mengatakan bahwa lemahnya angka aktivitas manufaktur New York secara substansial, belum bisa mengubah sentimen positif ekonomi Amerika secara umum. "Saya kira orang-orang masih ingin wait-and-see dulu," kata Ino sembari menambahkan bahwa pandangan umum masyarakat terhadap ekonomi AS masih cukup kuat.


Ini Syarat Penguatan USD/JPY

Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang mayor, terkahir diperdagangkan di kisaran 98.955. Pada hari Senin kemarin, indeks Dolar menyetuh low 98.787, level terlemah sejak tanggal 8 Mei.

EUR/USD naik 0.1 persen ke angka 1.0984 setelah mendapat kenaikan pula 0.4 persen kemarin. Mata uang single currency itu sekarang sedang mendekati kisaran high enam bulan di 1.1024 yang tercapai pada minggu lalu. Terpilihnya Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis menjadi faktor yang menguatkan Euro.

Terhadap Yen, Dolar AS mengendur 0.1 persen ke dekat 113.52, setelah menghimpun kenaikan 0.4 persen pada hari Senin kemarin. Selama bulan satu bulan terakhir, Greenback sudah menguat hingga lebih dari 1.9 persen terhadap Yen. Terpilihnya Macron memudarkan sentimen penghindaran risiko dan fokus pasar kembali pada kebijakan moneter.

Ekspektasi pasar, Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Akibatnya, Dolar pun menguat dalam beberapa waktu terakhir. "Jika penguatan ekuitas atau kenaikan yield obligasi di seluruh dunia berlanjut, maka kemungkinan akan menghasilkan lingkungan yang mendukung penguatan Dolar AS terhadap Yen." kata Shinichiro Kadota, Ahli Strategi Senior di Barclays, Tokyo.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE