Menu

Dolar AS Semringah Meski Penjualan Ritel Lemah

A Muttaqiena

Data penjualan ritel meleset dari ekspektasi, tetapi kinerjanya masih positif dan menyokong kurs dolar AS.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) sempat terpeleset sampai kisaran 102.20 pada sesi Eropa, tetapi beranjak ke 102.50-an seusai rilis data penjualan ritel AS pada sesi New York (16/Mei). Data penjualan ritel meleset dari ekspektasi, tetapi kinerjanya masih positif dan menyokong kurs dolar AS. Selain itu, pasar tengah menantikan negosiasi plafon utang pemerintah pekan ini.

Grafik DXY Daily via TradingView

Penjualan ritel AS naik 0.4% pada bulan April 2023, atau hanya setengah dari kenaikan 0.8% yang diharapkan oleh konsensus. Pertumbuhan penjualan ritel tahunan pun tercatat sebesar 1.60% saja, lebih lemah daripada ekspektasi konsensus yang dipatok pada 4.20%.

Angka-angkanya buruk, tetapi pasar menanggapinya dengan lebih positif lantaran revisi data bulan Maret 2023 yang jauh lebih suram. Data penjualan ritel Maret 2023 direvisi turun dari -0.6% menjadi -0.7% (month-over-month), serta dari 2.94% menjadi 2.42% (year-over-year).

"(Data penjualan ritel April) ini adalah rebound setelah dua bulan yang lemah, menandakan bahwa belanja konsumen masih tangguh," kata Vassili Serebriakov, pakar strategi FX di UBS, sebagaimana dilansir Reuters, "Belanja konsumen merupakan komponen terkuat dalam perekonomian saat ini. Dan kami telah memperkirakan indikator keyakinan bisnis lebih lemah daripada indikator konsumen, dan laporan ini konsisten dengan (perkiraan) itu."

Sebagian besar GDP Amerika Serikat bersumber dari kontribusi belanja konsumen, sehingga ketangguhan sektor ini berdampak positif bagi dolar AS. Di saat yang sama, pasar waswas mengantisipasi negosiasi plafon utang AS.

Para pelaku pasar menantikan sebuah pertemuan antara Presiden AS Joe Biden, Ketua DPR AS Kevin McCarthy, dan beberapa pimpinan teras Kongres AS untuk membatas masalah kenaikan plafon utang pemerintah hari ini. Belum ada tanda-tanda titik terang apa pun hingga saat berita ini ditulis, padahal AS terancam mengalami default apabila apabila plafon utang tak dinaikkan per 1 Juni mendatang.

"Mungkin ada beberapa berita potensial tentang plafon utang hari ini. Kemungkinan ini akan kian menguat seiring dengan mendekatnya tenggat waktu, yaitu awal bulan depan," kata Serebriakov, "Jadi, (pergerakan) pasar semestinya tetap dalam rentang (terbatas). Saya tidak benar-benar melihat dorongan (ke) arah (tertentu) di sini."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE