Menu

Dolar AS Solid Awali Pekan Pasca NFP AS

N Sabila

Dolar AS bertengger di level tinggi pada sesi perdagangan Asia hari Senin (09/11) ini setelah menjulang mendekati level tinggi 7 bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di akhir pekan. Jumat malam lalu, data NFP AS dilaporkan solid sehingga memicu spekulasi kenaikan suku bunga AS di akhir tahun ini.

Dolar AS bertengger di level tinggi pada sesi perdagangan Asia hari Senin (09/11) ini setelah menjulang mendekati level tinggi 7 bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di akhir pekan. Jumat malam lalu, data NFP AS dilaporkan solid sehingga memicu spekulasi kenaikan suku bunga AS di akhir tahun ini.


Data Non Farm Payroll (NFP) AS meningkat ke angka 271,000 pada bulan Oktober lalu, meningkat jauh melampaui ekspektasi para analis di angka 180,000 serta hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan data bulan September yang berada pada angka 137,000.

Selain Dolar AS, imbal hasil obligasi pemerintah AS pun melonjak setelah laporan NFP tersebut dimana obligasi dua setengah tahunan meroket ke level tertinggi dalam lima setengah tahun. Menurut kalkulasi Reuters, pertaruhan bullish Dolar AS akan berlangsung seminggu semenjak tanggal 3 November karena posisi long dolar merangkak naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan.

Dolar Unggul

Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang mayor lainnya, naik sekitar 0.1 persen ke posisi 99.256 setelah sebelumnya menyentuh angka 99.345 tepatnya pada hari Jumat. Dolar menguat terhadap Yen sebanyak 0.1 persen ke angka 123.25 setelah mencapai angka tinggi 123.35 pada hari Jumat.

Euro pun tertekan, dengan EUR/USD yang terbenam hingga 0.1 persen ke angka 1.0730, setelah menurun menuju level rendah tujuh bulan di angka 1.0704 di hari Jumat. Divergensi arah kebijakan antara Bank Sentral Eropa (ECB) dengan The Fed, menjadi faktor yang makin melemahkan Euro.

Dalam rapatnya yang terakhir, ECB kian menunjukkan keseriusannya untuk memperluas program pembelian obligasinya, bahkan mungkin menurunkan lagi suku bunga deposit yang sebelumnya sudah negatif.

Sementara itu, nasib Dolar Australia pun tak jauh beda dengan Euro, dimana AUD/USD tergelincir 0.1 persen ke angka 0.7034 setelah sebelumnya turun ke angka 0.7016, level terendah sejak awal Oktober. Dolar Australia merupakan mata uang yang rentan terpengaruh oleh ekonomi China karena negara tersebut merupakan negara tujuan ekspor utama bagi Australia. Ekspor China dilaporkan merosot 6.9 persen, dan impornya terjungkal 18.8 persen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE