Menu

Dolar AS Stabil Berkat Kekhawatiran Investor Global

A Muttaqiena

Pandemi COVID-19 kembali menimbulkan kekhawatiran investor, sehingga mata uang safe haven seperti dolar AS dan yen Jepang berkinerja lebih tangguh.

Seputarforex - Indeks dolar AS menanjak tipis sekitar 0.1 persen ke kisaran 92.20-an dalam perdagangan awal pekan ini (12/Juli). Pandemi COVID-19 kembali menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek pemulihan ekonomi global, sehingga investor memilih untuk wait-and-see. Pelaku pasar juga tengah menantikan testimoni Ketua The Fed Jerome Powell dan rilis data inflasi AS dalam pekan ini.

Tokyo secara resmi memasuki status darurat keempat hari ini. Negara bagian New South Wales, Australia, melaporkan pertambahan ratusan kasus lagi, sehingga pemerintah setempat berencana memperpanjang masa lockdown. Data jumlah kasus COVID-19 di berbagai negara Asia juga belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

Pound sterling, dolar Australia, bersama mata uang-mata uang lain yang sensitif terhadap risiko, mengalami tekanan ringan lantaran nuansa sentimen pasar agak risk-off. Mata uang negara berbasis wisata seperti Baht Thailand terpukul lebih dahsyat. Sedangkan mata uang safe haven seperti dolar AS dan yen Jepang berkinerja lebih tangguh.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan laju inflasi AS meningkat 0.4 persen (Month-over-Month) pada bulan Juni 2021, atau naik 4.0% secara Year-on-Year. Penguatan inflasi yang melebihi ekspektasi berpotensi mendorong The Fed mengetatkan kebijakan lebih awal. Namun, ekspektasi itu juga bisa gugur jika Powell lagi-lagi mengesampingkan kenaikan inflasi saat ini .

Sementara itu, People's Bank of China (PBoC) pada hari Jumat lalu mendadak mengumumkan pelonggaran moneter baru guna mendorong pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Keputusan itu memperoleh tanggapan dingin dari pelaku pasar.

"Meski (kami) menyambut baik, langkah itu juga mengisyaratkan bahwa otoritas (PBoC) khawatir tentang prospek pertumbuhan China, sehingga itu berita yang beragam," kata Marshall Glitter, kepala riset investasi di BDSwiss Holding, sebagaimana dilansir oleh Reuters.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE