Menu

Dolar AS Stabil Jelang Libur Akhir Tahun, Trader Sudah Tutup Buku

N Sabila

Dolar AS stabil menghadapi Euro dan Yen di hari Rabu (30/12) siang ini Menjelang minggu terakhir tahun ini, volume trading diekspektasikan masih akan sepi karena sejumlah trader sudah menutup bukunya tahun ini.

Dolar AS stabil menghadapi Euro dan Yen di hari Rabu (30/12) siang ini dengan rilisnya data ekonomi AS kemarin malam sebelum akhirnya mata uang AS tersebut melanjutkan support-nya meski volume trading masih sepi menjelang libur tahun baru 2016. Dalam minggu terakhir tahun ini, volume trading diekspektasikan masih akan sepi karena sejumlah trader sudah menutup bukunya tahun ini. Kondisi ini berdampak pada menyusutnya likuiditas pasar forex yang dapat menghasilkan pergerakan yang berlebihan.



EUR/USD
diperdagangkan stabil di posisi 1.0930. Dolar AS menguat setelah Amerika Serikat melaporkan data Indeks Kepercayaan Konsumen yang meningkat ke angka 96.5 pada bulan Desember dari angka 92.6 pada bulan November. Angka Kepercayaan Konsumen kali ini merupakan revisi dari perolehan sebelumnya di angka 90.4. Para analis memperkirakan data tersebut akan naik ke angka 93.8 di bulan ini.

Sementara itu, USD/JPY sedikit berubah di angka 120.41. Menurut Junichi Makino, analis forex yang diwawancarai oleh Reuters, pada dasarnya Yen diekspektasi melemah sehubungan dengan perbedaan imbal hasil obligasi antara AS dan Jepang. Tetapi, mata uang tersebut akan menunjukkan volatilitas yang tinggi hingga pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan kepastian.

Bahkan, menurut Makino, di awal musim dingin ini akan terbentuk swing yang cukup lebar dalam USD/JPY. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tren pelemahan Yen kemungkinan tidak akan bertahan sampai dengan kuartal kedua tahun depan.

Penguatan Dolar Dibayangi Harga Minyak

Indeks Dolar AS stabil di angka 98.196 tidak jauh dari puncak satu pekan lalu 98.413 yang tersentuh di hari Selasa kemarin. Secara umum, Dolar AS diperkirakan masih akan mengungguli mata uang-mata uang mayor lainnya seperti Euro dan Yen di tahun 2016 nanti, mengingatnya tajamnya divergensi kebijakan moneter antara Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Jepang (BOJ) terhadap Bank Sentral AS (The Fed).

Namun, ketidakstabilan harga minyak mentah, yang diperburuk juga oleh prospek buruknya pasar global saat musim dingin, berpotensi menghalangai penguatan Dolar dalam outlook jangka pendek.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE