Menu

Dolar AS Stabil Menjelang Dimulainya FOMC Januari 2016

N Sabila

Dolar AS masih bertahan di dekat range trading terakhirnya di Selasa (26/01) pagi ini, dengan para investor yang sedang waspada menantikan hasil rapat kebijakan dua hari (FOMC) yang digelar oleh Federal Reserve AS mulai malam nanti. USD/JPY turun tipis ke 118.11.

Dolar AS masih bertahan di dekat range trading terakhirnya di Selasa (26/01) pagi ini, dengan para investor yang sedang waspada menantikan hasil rapat kebijakan dua hari (FOMC) yang digelar oleh Federal Reserve AS mulai malam nanti. Keputusan bank sentral AS tersebut menjadi penting, terutama karena situasi pasar sedang tertekan dan pertumbuhan global yang masih kendur.



Menurut perkiraan para analis Reuters, suku bunga AS hanya memiliki kesempatan sekitar 13 persen untuk dinaikkan dalam minggu ini. Para investor pun masih harus menguraikan pesan-pesan yang terkandung dalam pernyataan kebijakan moneter The Fed nantinya di tengah situasi pasar global seperti saat ini dengan harga minyak yang masih sangat rendah berpadu dengan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi China.

USD/JPY Jelang Rapat BOJ

Dolar AS mengalami penurunan tipis terhadap Yen di kisaran 118.11 dari 118.52, namun masih tampak nyaman di atas level rendah 115.97 yang tersentuh minggu lalu. Para investor juga memfokuskan perhatian mereka pada rapat kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang berakhir hari Jumat mendatang.

Menurut sebuah sumber BOJ terpercaya yang diwawancarai oleh Reuters, bank sentral tersebut sedang mempertimbangkan untuk memotong proyeksi inflasi dalam beberapa tahun mendatang ke level di bawah 1 persen.

Sebagian besar ahli strategi dan partisipan pasar memperkirakan BOJ akan mempertahankan kebijakannya saat ini walaupun ada kenaikan tensi tekanan dan kekhawatiran pasar, kendati demikian, masih muncul spekulasi tentang tambahan stimulus sehingga Greenback pun tertekan.

ECB Dan Tambahan Pelonggaran Moneter

Di satu sisi, Euro stabil di posisi 1.0851 per Dolar AS di atas level rendah dua minggu pada posisi 1.0776 namun masih berpotensi tumbuh dalam ekspektasi tambahan pelonggaran moneter.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, pada Senin kemarin berjanji untuk terus berusaha menaikkan inflasi, menolak kritik bahwa bank sentral harus melonggarkan lagi kebijakan moneternya karena masih ada kemungkinan rendahnya harga-harga barang di Zona Euro akan mengantarkan negara tersebut ke deflasi.

Data ekonomi Jerman kemarin menunjukkan bahwa kepercayaan bisnis Ifo di negara ekonomi nomor satu Zona Euro tersebut memburuk ke level rendah 11 bulan pada bulan Januari ini akibat terdampak dari perlambatan negara-negara berkembang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE