Menu

Dolar AS Tergelincir Akibat Memudarnya Risiko Lockdown

Nadia Sabila

Dolar AS melemah setelah perkembangan infeksi Omicron terbaru dinilai tak akan memicu lockdown ketat. Minat risiko bangkit sehingga menekan safe haven Dolar.

Seputarforex - Dolar AS berbalik turun di sesi perdagangan Kamis (30/Desember) dini hari. Di tengah seretnya likuiditas jelang libur tahun baru, mata uang safe haven (termasuk Dolar AS dan Yen) dilanda aksi jual karena kebangkitan minat risiko. Indeks Dolar AS tergelincir 0.26% ke 95.90.

Perkembangan infeksi varian Omicron menjadi sorotan utama para investor di pasar yang sepi. Walaupun kasus COVID varian Omicron dilaporkan melonjak di lebih banyak negara, tetapi pasar lega karena tak ada indikasi pemberlakuan lockdown ketat dan luas seperti yang sebelumnya dikhawatirkan.

Otoritas kesehatan Amerika Serikat bahkan telah merekomendasikan pengurangan durasi isolasi. WN AS yang positif COVID-19 tanpa gejala kini cukup isolasi selama 5 hari saja, lebih singkat dari kebijakan wajib 10 hari isolasi yang diberlakukan sebelumnya.

"Varian Omicron masih merajalela, tetapi gagal untuk mempengaruhi pasar secara signifikan. Bahkan meskipun kasus global sudah tembus satu juta kasus dalam dua hari," demikian analisis dari tim Saxo Bank.

Kondisi ini yang menjadi angin segar bagi aset-aset berisiko tinggi. Mata uang komoditas seperti Dolar Australia, Dolar New Zealand, dan Dolar Kanada pun mengungguli USD. AUD/USD menguat 0.27% ke 0.7248, tertinggi sejak 22 November; NZD/USD melejit 0.39% ke 0.6826; USD/CAD turun 0.23% ke 1.2790.

 

Pasar Dalam Situasi Choppy

Secara umum, pasar forex saat ini berada dalam mode perdagangan yang choppy . Mengingat banyaknya trader yang libur dari pasar, para analis mengatakan akan sulit untuk membaca pergerakan harga dalam fluktuasi yang terbentuk sementara ini.

"Dalam waku yang seperti ini, kita berdagang dengan sangat teknis. Hanya saja sebagian trader jangka pendek masih mencoba menemukan peruntungan di akhir tahun," komentar Brad Bechtel, analis Jefferies yang dikutip oleh Reuters.

Bechtel menambahkan, arus pasar forex saat ini memang masih bervolume rendah dibandingkan dengan akhir bulan biasa. Namun dibandingkan dengan minggu lalu, arus saat ini terbilang sedikit lebih ramai.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE