Menu

Dolar AS Tergelincir Meski Data Inflasi AS Naik Lagi

A Muttaqiena

Data inflasi AS mencetak rekor baru lagi. Akan tetapi, reli dolar AS malah kehilangan momentum.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) merosot sekitar 0.5 persen pada perdagangan sesi New York hari Rabu (13/Juli), meskipun sempat terangkat naik seusai rilis data inflasi AS. Sejumlah kabar baru dari luar negeri Paman Sam telah menekan kurs USD dalam sebagian besar pasangan mata uang mayor.

Laporan CPI AS menunjukkan kenaikan 1.3 persen (Month-over-Month) pada Juni 2022, lebih tinggi daripada estimasi konsensus yang sebesar 1.1 persen. Laju inflasi tahunan ikut terdongkrak dari 8.6 persen menjadi 9.1 persen dalam periode tersebut.

Ini merupakan tingkat inflasi yang fantastis, sehingga meningkatkan peluang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin dalam rapat FOMC tanggal 26-27 Juli mendatang. Bahkan, makin banyak pemain pasar yang mulai berspekulasi atas kemungkinan "Fed rate hike" sebesar 100 basis poin sekaligus. Di sisi lain, kekhawatiran atas risiko resesi sebagai imbas dari lonjakan inflasi dan suku bunga juga turut bertambah.

"Angka (inflasi AS) pagi ini sangat tinggi. Itu lebih tinggi dari ekspektasi dan menunjukkan bahwa inflasi bergerak ke arah yang salah dengan sangat cepat," kata Chris Zaccarelli dari Independent Advisor Alliance, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

EUR/USD sempat terperosok sejenak ke bawah ambang paritas (1.0000). Namun, euro langsung mantul lagi setinggi hampir 0.6 persen ke kisaran 1.0120-an dalam waktu singkat. Single Currency masih terbebani oleh krisis gas Eropa, tetapi timbunan order beli pada tingkat paritas telah mendorongnya meningkat lagi. Ditilik dari sengitnya pergumulan buyer dan seller, level ini kemungkinan diuji lagi dalam waktu dekat.

GBP/USD rebound sampai kisaran 1.1960-an, meninggalkan area terendah 1.1800-an yang sempat tersentuh kemarin. Data GDP Inggris terbaru menampilkan kinerja yang menggembirakan. GDP Inggris bulan Mei 2022 bertumbuh 0.5 persen (Month-over-Month), bukannya menurun 0.2 persen sebagaimana diperkirakan oleh para ekonom. Hal ini menahan pertumbuhan GDP Tahunan pada level 3.5 persen versus estimasi konsensus pada 2.7 persen.

Dolar AS juga terpukul versus dolar Kanada. Posisi USD/CAD terperosok lebih dari 0.6 persen setelah Bank Sentral Kanada (BoC) mengumumkan kenaikan suku bunga sebanyak 100 basis poin sekaligus, jauh lebih besar daripada ekspektasi konsensus yang hanya 75 basis poin.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE