Menu

Dolar AS Tetap Naik Abaikan Penurunan Data Ekonomi

Nadia Sabila

Data CB Consumer Confidence (Kepercayaan Konsumen) dan Building Permits yang dilaporkan turun, rupanya tak menghalangi rebound Dolar AS yang terjadi sejak siang tadi.

Seputarforex.com - Dua data ekonomi AS menunjukkan penurunan di sesi perdagangan Selasa (26/Maret) malam ini. Namun, hal tersebut tak menggoyahkan rebound Dolar AS yang terjadi sejak sesi perdagangan siang tadi.

Data Kepercayaan Konsumen versi The Conference Board (CB), merosot dari level 131.4 menjadi 124.1 di bulan Maret 2019 ini. Perolehan tersebut juga lebih rendah daripada ekspektasi penurunan ke level 132.1 saja. Indeks ini cukup penting untuk diperhatikan, karena mengukur tingkat optimisme pada perekonomian negara yang ditunjukkan dengan tingkat tabungan dan pengeluaran konsumen. Biasanya, aspek-aspek tersebut akan mempengaruhi GDP AS.

Sementara itu, data sektor properti AS kali ini juga mengecewakan. Building Permits AS jeblok 1.6 persen menjadi 1.296 juta di bulan Februari 2019. Padahal, ekspektasinya akan naik dari 1.317 juta menjadi 1.320. Adapun segmen yang menurun paling banyak dari himpunan data ini adalah perizinan untuk multi-family housing, dengan persentase penurunan mencapai 4.2 persen.

 

Dolar AS Tak Goyah

Menyusul rilis kedua data tersebut, Dolar AS tetap melanjutkan penguatan. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang mayor lain, naik 0.16 persen ke 96.6 saat berita ini ditulis. Sedangkan EUR/USD turun 0.21 persen ke 1.1289, masih setara dengan level rendah yang terbentuk sejak kemarin.

"Kami mengekspektasikan EUR/USD akan bergerak stabil di kisaran level saat ini di 1.13, dan memperkirakan penurunan terbatas di sisa pekan ini," kata analis forex ING kepada Reuters.

Sementara itu, menurut Yohay Elam dari FXStreet, Dolar AS tetap kokoh malam ini karena alasan di balik penurunan data-data tersebut bukanlah hal yang terlalu keluar dari ekspektasi. Sebagai informasi, Dolar AS yang kemarin tergerus oleh indikasi kemunculan resesi, berbalik menguat setelah investor mengkaji ulang risiko resesi dari pembalikan yield awal pekan. (Baca juga: Dolar AS Rebound Karena Investor Merevisi Risiko Resesi)


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE