Menu

Dolar AS Turun Akibat Profit Taking, Euro Terdukung Data

Nadia Sabila

Apresiasi Dolar AS menurun karena aksi profit taking dan penurunan yield obligasi US Treasury. Sebaliknya, EUR/USD naik terdukung data PMI Zona Euro.

Seputarforex - Indeks Dolar AS diperdagangkan di kisaran 92.3 saat berita ini ditulis pada Rabu (07/April) malam ini. Para analis mengatakan bahwa aksi profit-taking di pergantian kuartal menjadi katalis pelemahan Dolar saat ini, begitu pula dengan penurunan Yield Obligasi AS 10-tahunan.

Sejak awal tahun, Dolar AS memang terapresiasi bersama naiknya Yield Obligasi US Treasury. Pasalnya, para investor berekspektasi jika pemulihan ekonomi AS bisa berlangsung lebih cepat seiring dengan implementasi vaksin COVID-19.

Namun, perolehan 2.5% yang diraih Dolar AS di kuartal pertama pada akhirnya terimbas oleh aksi profit taking di awal kuartal kedua. Yield Obligasi AS pun saat ini terpantau semakin menjauhi rekor tertinggi. Oleh sebab itu, Dolar AS melemah hingga ke level terendah tiga pekan.

Terlepas dari performa Dolar yang tengah menurun, analis masih berpandangan bullish dan meyakini jika dampak profit taking hanya akan bersifat sementara.

"Menurut saya, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengatakan bahwa USD sedang berada dalam trend menurun. Namun, lebih kepada memudarnya dukungan (pada Dolar AS) hingga menuju ke tingkat tertentu," kata Stuart Cole, analis dari Equiti Capital London.

 

EUR/USD Terdukung Data Zona Euro, Awasi Notulen FOMC

Pergerakan Dolar AS terhadap rival-rival mayornya hari ini terbilang kecil kecuali versus Euro. EUR/USD naik 0.13% ke 1.1885 saat berita ini ditulis, melanjutkan reli dalam 3 hari berturut-turut.

Sore tadi, PMI Jasa Zona Euro (Final) untuk periode Maret dilaporkan naik dari 45.7 menjadi 49.6. Data tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi Flash di 48.8. Sayangnya, pencapaian positif tersebut belum mampu mengantarkan PMI Jasa Zona Euro keluar dari area kontraksi.

Untuk selanjutnya, pasar akan mengantisipasi notulen FOMC yang akan dirilis beberapa jam dari sekarang. Menurut tim analis ING, Dolar AS berpotensi menguat kembali apabila ada sedikit saja sinyal hawkish dari The Fed.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE