Menu

Dolar AS Turun Di Tengah Isu Perdagangan AS Dengan Kanada Dan China

N Sabila

Perkembangan isu perdagangan antara AS dengan Kanada dan China, menekan Dolar AS. Kanada dikabarkan siap memberikan konsesi, sedangkan China akan menjatuhkan sanksi.

Seputarforex.com - Dolar AS turun setelah Kanada memberikan sinyal bahwa mereka siap untuk membuat konsesi untuk AS. Langkah ini dilakukan demi menyelesaikan masalah perombakan aturan NAFTA yang telah berlarut-larut. Di samping itu, masalah perdagangan dengan China pun masih membebani Dolar AS.

 

 

Potensi Perkembangan Positif Negosiasi Dagang AS-Kanada

Dikutip dari Reuters, 2 narasumber penting dari Kanada--yang memiliki hubungan langsung dengan dewan negosiasi di Ottawa--mengatakan bahwa mereka siap untuk menawarkan akses terbatas ke pasar olahan susu (Dairy) Kanada, sebagai konsesi dalam negosiasi perombakan NAFTA.

Perlindungan industri olahan susu Kanada merupakan poin bahasan inti dalam negosiasi NAFTA yang dibicarakan AS dan Kanada. Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland, telah terbang ke Washington lagi untuk membicarakan strategi penyelamatan NAFTA menjelang tenggat waktu pada tanggal 1 Oktober mendatang.

 

China Akan Berikan Sanksi Dagang Pada AS

Sayangnya, titik terang yang mulai tampak pada AS dan Kanada, tidak terjadi pada hubungan dagang antara AS dengan China. Negeri Tirai Bambu justru akan mengajukan izin pada World Trade Organization (WTO) minggu depan, untuk menjatuhkan sanksi pada AS. Perkaranya, pihak pemerintahan di Washington telah melakukan pengingkaran terhadap keputusan sengketa bea impor yang telah disepakati sebelumnya.

 

Dolar AS Melemah

Kedua faktor tersebut membuat Dolar AS melemah di sesi perdagangan hari Rabu (12/September) siang ini. Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Greenback terhadap sekelompok mata uang, turun 0.07 persen ke angka 95.185. USD/CAD jatuh dari posisi 1.311 ke posisi 1.3063. Sementara itu, USD/JPY turun ke angka 111.500 dari angka 111.638.

 

 

"Kekhawatiran terhadap berbagai hal masih melingkupi (pasar keuangan), sehingga sangat sulit untuk berganti ke sentimen pengambilan risiko yang agresif," kata Kumiko Ishikawa, analis senior di Sony Financial Holdings."USD/JPY mengalami kenaikan kemarin, tetapi kemudian perlahan-lahan berkurang karena tak banyak minat untuk mengambil risiko," demikian sambung Ishikawa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE