Menu

Dolar AS Turun Meski Notulen FOMC Mei 2018 Sinyalkan Fed Hike Juni

N Sabila

Dolar AS turun karena asumsi dovish terhadap notulen FOMC Mei 2018 dan rencana Donald Trump untuk terapkan bea impor mobil.

Seputarforex.com - Dolar AS turun dan kehilangan momentum terhadap sebagian mata uang mayor setelah riilisnya notulen FOMC Mei 2018 Kamis (24/Mei) dini hari tadi. Sejumlah analis dan pelaku pasar menilai bahwa notulen tersebut menyiratkan sentimen dovish. Selain itu, muncul kabar terbaru bahwa Presiden AS Donald Trump sedang mengajukan penerapan bea impor baru, kali ini untuk impor mobil.

 

 

 

USD/JPY turun ke harga 109.484, meninggalkan level puncak di harga 110.331 yang terbentuk sebelum rilisnya notulen FOMC. Sedangkan USD/CAD turun ke angka 1.2838, dari sebelumnya di angka 1.2899. AUD/USD naik ke posisi 0.7570, dari 0.7539. Satu-satunya pasangan mata uang mayor yang masih menunjukkan kemenangan Dolar AS adalah EUR/USD. Pair tersebut diperdagangkan dari 1.1756 ke 1.1708. Penyebabnya adalah menurunnya ekonomi Zona Euro, dilihat dari Indeks PMI Gabungan yang dirilis kemarin sore.


Mencerna Pokok Notulen FOMC Mei 2018

Notulen FOMC untuk rapat yang telah digelar pada tanggal 1-2 Mei lalu tersebut memang menunjukkan keyakinan para pembuat kebijakan untuk menaikkan suku bunga (Fed Hike) dalam waktu dekat, seperti yang diharapkan oleh pasar. Akan tetapi, para anggota FOMC juga mengungkapkan bahwa mereka menoleransi kenaikan inflasi, meski akan sedikit lebih tinggi daripada target. Toleransi inilah yang diasumsi pasar sebagai sinyal dovish, sehingga melemahkan Dolar AS.


"Notulen menunjukkan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Pasar saham AS tampaknya akan senang mengetahui mereka (The Fed) tak terlalu hawkish," kata Ayako Sera, ekonom pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank.



Trump Akan Terapkan Bea Impor Mobil

Penurunan Dolar AS makin kencang karena ditambah dengan aksi Trump yang kembali menyulut api perang dagang. Presiden AS itu sedang merencanakan penerapan tarif impor baru, kali ini di sektor otomotif khususnya mobil. Rencana tersebut diajukan beberapa hari setelah Washington dan Beijing sepakat untuk menangguhkan rencana penerapan bea impor barang-barang China senilai $150 miliar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE