Menu

Dolar AS Ungguli Kelompok Mata Uang Mayor Di Sesi Asia

N Sabila

Dolar AS menguat di sesi perdagangan Asia Selasa (11/Oktober) siang ini, sedangkan Sterling Inggris masih terkepung di level rendah karena berlanjutnya kekhawatiran akan dampak Brexit. Pasar Jepang, Kanada, dan sebagian pasar AS libur.

Seputaforex.com - Dolar AS menguat di sesi perdagangan Asia Selasa (11/Oktober) siang ini, sedangkan Sterling Inggris masih terkepung di level rendah karena berlanjutnya kekhawatiran akan dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Pasar Jepang, Kanada, dan sebagian pasar AS tutup hari ini dalam rangka libur nasional.



Pounds sterling menurun 0.1 persen terhadap Dolar AS menuju angka 1.2311 dari sebelumnya di angka 1.2347, di bawah level yang terbentuk di perdagangan malam tadi pada angka 1.2345. Flash-Crash yang terjadi di hari Jumat akhir pekan lalu masih menjadi penyebab utama yang menenggelamkan mata uang Inggris ke level rendah 31 tahun.

"Data-data ekonomi Inggris tak banyak membantu untuk menjelaskan pergerakan Sterling. Yang jelas, secara umum ekonomi Inggris masih bernasib baik dalam tiga setengah bulan pasca referendum," tulis Marc Chandler, Kepala Ahli Strategi global di Brown Brothers Harriman yang dikutip oleh Reuters.

"Depresiasi Sterling akan memberikan dampak bagi Inggris utamanya dalam neraca berjalan saat ini," tambah Chandler. "Memang itu (depresiasi) akan berkurang, tapi jangan kaget jika dalam neraca nanti volume impor akan berkurang sebanyak kenaikan nilai ekspor."


USD/JPY Terus Naik Pasca Data Neraca Perdagangan Jepang

Di sisi lain, pagi tadi di Jepang telah dilaporkan data mengenai neraca berjalan yang surplusnya masih berada dalam kisaran 2.0 triliun yen pada bulan Agustus. Perdagangan berayun ke surplus akibat merosotnya impor, tulis laporan Menteri Keuangan Jepang. Angka tersebut masih lebih besar daripada perkiraan para ekonom yakni surplus sebanyak 1.54 triliun yen. USD/JPY terus mendaki menuju angka 103.99, kian merapat dengan level tinggi pekan lalu di angka 104.17.

Sementara itu, EUR/USD sedikit melandai ke angka 1.113. Para investor sedang menantikan rilis notulen FOMC dari rapat yang telah dilaksanakan pada bulan September lalu, mengharap adanya petunjuk tentang kenaikan tingkat suku bunga The Fed. Para partisipan yang dihimpun oleh CME Group's FedWatch program memasang persentase 70 persen atas peluang kenaikan suku bunga The Fed untuk bulan Desember.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE