Menu

Dolar Aussie Menanjak Bersama Prospek Pemulihan Pasar Komoditas

A Muttaqiena

Minat beli untuk dua komoditas ekspor utama Australia, bijih besi dan batu bara, masih tetap tinggi di tengah eskalasi pandemi COVID-19.

Seputarforex - Dolar Australia beranjak tipis dalam perdagangan hari ini (1/Juli) ke atas ambang 0.6900-an versus Dolar AS. Pemulihan data ekonomi China serta prospek pasar komoditas mendongkrak mata uang Antipodean tersebut. Akan tetapi, kelanjutan reli masih tergantung pada penilaian pasar terhadap potensi dampak gelombang kedua pandemi COVID-19.

Grafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Laporan Purchasing Managers' Index versi Caixin menunjukkan bahwa sektor manufaktur mengalami perbaikan dari 50.7 menjadi 51.2 pada bulan Juni 2020. Hal ini mengonfirmasi data versi pemerintah yang keluar lebih awal, sekaligus mendukung prospek pemulihan ekonomi China.

Indeks Baltic Exchange, salah satu barometer kesehatan arus perdagangan global, juga mencatat kenaikan minggu keenam beruntun. Hal ini berarti indeks telah menutup kembali semua penurunan yang sempat terjadi sejak merebaknya pandemi virus Corona.

"Data produksi industri year-on-year untuk China menggarisbawahi pemulihan yang telah diciptakan oleh negeri tersebut, karena produksi sudah 4.4 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu," kata John Meyer dari SP Angel, "Pemulihan China, bersama dengan stimulus yang digelontorkan oleh AS, telah memperkuat harga komoditas dan mendorong kenaikan pengiriman."

Australia diuntungkan dalam situasi ini, mengingat sebagian pendapatannya bersumber dari ekspor komoditas. Harga bijih besi bertahan pada level tinggi gegara pandemi virus Corona melumpuhkan Brazil, salah satu produsen terbesar yang menjadi rival Aussie. Impor batu bara Australia oleh China juga tetap mencatat kenaikan 51% (year-on-year) meski terjadi pandemi.

Terlepas dari itu, pandemi masih menjadi isu krusial di mata para pelaku pasar. Negara bagian Victoria memberlakukan kembali lockdown mulai tanggal 1 Juli ini pada kawasan tertentu yang mengalami lonjakan kasus infeksi virus Corona. Lockdown tersebut akan dipertahankan setidaknya hingga 29 Juli, sementara pihak berwenang berupaya melacak asal-muasal lonjakan kasus yang hingga kini masih simpang siur.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE