Menu

Dolar Australia Bergejolak Atas Spekulasi Negosiasi Dagang AS-China

Pandawa

Dolar Australia bergerak volatile terhadap, karena dipicu ketidakpastian menjelang pertemuan antara Trump dan Xi Jinping akhir pekan nanti.

Dolar Australia bergerak meninggi terhadap sebagian besar major currencies pada hari Selasa (27/11) kemarin. Akan tetapi, Pergerakan AUD cenderung volatile terhadap Dolar AS, di tengah rumor yang beragam terkait prospek negosiasi dagang AS-China.

Penguatan Dolar Australia tercermin dari data yang dihimpun pada pembukaan pasar Sydney pagi ini (28/11). Pair AUD/USD menguat tipis 0.07 persen, diiringi dengan kenaikan Dolar Australia sebesar 0.14 persen terhadap Yuan. AUD juga menguat 0.24 persen terhadap Yen, serta naik 0.38 persen terhadap Euro. Penguatan AUD paling besar diketahui terjadi pada pair GBP/AUD, yang melemah hingga senilai 0.85 persen karena berita negatif seputar Brexit. Sedangkan terhadap Dolar NZ, AUD justru melemah 0.24 persen.

 

Optimisme Kesepakatan Trump-Xi Jinping Dorong AUD

Dalam dua hari terakhir, Dolar Australia senantiasa menguat terhadap Dolar AS, terutama sepanjang perdagangan Asia dan Eropa. Namun ketika memasuki sesi penutupan, AUD/USD cenderung melemah. Hal tersebut menandai terjadinya pergeseran sentimen investor yang cukup signifikan, di tengah spekulasi atas hasil pertemuan Trump dan Xi Jinping akhir pekan nanti.

Menjelang pertemuan antara kedua negara tersebut, penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow telah memberikan sinyal yang beragam terkait prospek negosiasi AS-China. Hal itulah yang mendasari mata uang komoditas seperti Dolar Australia untuk bergerak volatile dalam dua hari terakhir.

Bagi kalangan yang optimis, pernyataan Kudlow mencerminkan keyakinan bahwa Trump akan mencapai kesepakatan dengan China. Namun demikian, Kudlow sebenarnya juga menyiratkan jika Trump akan bersikukuh menaikkan bea impor barang-barang China.

"Seperti yang kita semua ketahui, dia (Trump) selalu melakukan apa yang dia katakan," kata Kudlow, merujuk pada Trump yang kemungkinan besar bakal memenuhi rencana kenaikan bea impor sebelumnya.

Secara terpisah, Rodrigo Catril yang menjabat sebagai Pakar Senior FX di National Australia Bank, AUD menguat di sesi Eropa kemarin karena ada kabar dari Kemenlu China yang mencatat bahwa kedua negara yang sedang bersitegang akan mencapai kesepakatan. Namun, kenaikan tersebut tak bertahan lama, karena AUD bergerak melemah setelah China mengklarifikasi bahwa kabar itu merupakan hasil pembicaraan Trump dan Xi Jinping awal November lalu.

"Dolar Australia masih sangat rentan terhadap berita perdagangan AS-China, dan kemungkinan masih akan terus bergejolak hingga muncul kepastian hasil pertemuan Trump dan Xi Jinping di akhir pekan nanti," tutup Catril.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE